Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pajak (IAI KAP) 2016-2018, bertema 'Kupas Tuntas Tax Amnesty Dalam Membangun Perekonomian Indonesia' di Balai Kartini, Jakarta hari ini.
Di hadapan anggota IAI KAP dari berbagai daerah itu, pria yang karib disapa Oso ini mengatakan, perpajakan satu hal utama dalam pambangunan bangsa. Di negara maju, pajak memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan negara.
"Bangsa ini harus sadar bahwa pajak begitu pentingnya, sehingga kesadaran kita semua dalam taat pajak sama dengan berkontribusi dalam kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Oso saat memberikan sambutannya di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Kontribusi tersebut, menurut Oso, adalah cerminan implementasi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"Saya harap dunia perpajakan Indonesia akan semakin lebih baik di masa datang, dan target pemerintah akan pajak tercapai, demi pembangunan Indonesia seluruhnya," tegas dia.
Tax Amnesty
Baca Juga
Berbicara pajak, kata Oso, tax amnesty atau pengampunan pajak kini ramai dibicarakan publik. Namun, sebagai seorang pimpinan MPR, dia mengaku harus berhati-hati membicarakan masalah itu.
Advertisement
Baca Juga
"Sebagai pimpinan MPR RI, saya tidak ingin bicara keluar jalur yang bukan menjadi kewenangan. Walaupun saya sebagai pimpinan lembaga tinggi negara, sebagai anggota masyarakat, saya boleh membicarakan apa saja untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun prinsip kehati-hatian harus saya junjung tinggi," papar dia.
Oso mengatakan, DPR dan pemerintah sedang membahas rancangan Undang-Undang (RUU) Tax Amnesty. Karena itu, dia mengimbau agar rakyat sabar menunggu rancangan undang-undang tersebut.
"Biarkan mereka (DPR dan pemerintah) bekerja dan berpikir apa yang terbaik untuk rakyat dan bangsa. Saat ini dalam masa pembicaraan, kita tunggu saja bagaimana hasilnya," imbau dia.
Oso pun menyampaikan duka cita dan bangga dengan petugas pajak yang meninggal beberapa waktu lalu, serta menyebutnya pejuang pajak. Ini baru pertama kali terjadi.
"Saya hanya berpesan, hanya satu pertahanan kita ini apabila Anda semua menaati Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, maka Anda dapat tetap berjalan dengan baik," kata dia.
"Saya prihatin dengan hal ini, tetapi syukurlah pajak mengambil inisiatif dengan mengemban pajak kita di masa yang akan datang," Oso menandaskan.