Ketua MPR Ingin Pancasila Menjadi Perilaku dan Jiwa Para Pemimpin

Dalam ceramah kebangsaan di Purwakarta, Ketua MPR, Zulkifli Hasan membahas soal keberadaan Pancasila.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Mei 2016, 11:08 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2016, 11:08 WIB
Ketua MPR Ingin Pancasila Menjadi Perilaku dan Jiwa Para Pemimpin
Dalam ceramah kebangsaan di Purwakarta, Ketua MPR, Zulkifli Hasan membahas soal keberadaan Pancasila.

Liputan6.com, Purwakarta Dalam ceramah kebangsaan yang mengusung tema "Safari Kebangsaan, Merajut Kebhinnekaan" di Purwakarta, Jawa Barat, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan membahas soal keberadaan Pancasila di masyarakat. Di hadapan warga yang memadati Balai Citra Resmi, Zulkifli mempertanyakan keberadaan Pancasila saat ini.

"Apakah masih ada Pancasila? Karena apa yang kita dengar, kita lihat, jauh dari Pancasila. UU, peraturan, sikap pejabat, sikap anggota DPR tidak mencerminkan ke-Indonesiaan kita," kata Zulkifli di Balai Citra Resmi, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (5/5) kemarin.

Banyak yang datang ke MPR, kata Zulkifli, mempertanyakan mengapa keadaan sekarang seperti ini. Misalnya, dua orang kaya melawan 1000 rakyat dalam penguasaan lahan, belum lagi penguasaan sumber daya alam lainnya. "Kalau begini ceritanya maka lama kelamaan kita sudah kehilangan ke-Indonesiaan kita," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Safari Kebangsaan Merajut Kebhinnekaan adalah untuk merajut kembali persaudaraan kebangsaan kita.

"Kita punya Pancasila tapi sekarang sekedar hafalan atau didiskusikan. Kita ingin Pancasila agar menjadi perilaku, menjiwai kita terutama pemimpin. gubernur, bupati, anggota DPR," paparnya.

Menurut Zulkifli, seluruh sikap, perilaku, dan kepemimpinan harus dicahayai oleh sinar ketuhanan. "Dengan sinar ketuhanan itu, seluruh perilaku mengutamakan kemanusiaan yang adil dan beradab. Keputusannya harus mengutamakan persatuan, dan akhirnya seluruh kebijakannya untuk keadilan sosial," imbuhnya.

"Kita merajut kebhinnekaan agar Pancasila tidak hanya sebagai simbol, tapi juga perilaku dalam perbuatan dalam arti kebijakan, keputusan bagi pemimpin khususnya dan bagi rakyat Indonesia," ucapnya.

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya