Agung Laksono: Ketum Golkar ke Depan Harus Punya Waktu Lebih

Menurut Agung, visi dan misi yang bagus tak akan berarti jika sang ketua umum tak memiliki banyak waktu untuk membesarkannya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Mei 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2016, 17:45 WIB
Agung Laksono
Agung Laksono (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bali - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang baru akan ditentukan dalam Munaslub di Bali. Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono berharap, ketua umum selanjutnya memiliki waktu lebih untuk membangun Golkar.

Agung mengatakan, 8 calon yang saat ini bertarung memiliki visi dan misi juga program yang baik. Tapi, hal itu tidak banyak berarti kalau ketua umum tak memiliki banyak waktu mengurus Golkar.

"Yang diperlukan Golkar yang punya waktu karena soal visi misi sih semuanya bagus program bagus, tapi yang dibutuhkan yang bisa fokus ke tugas-tugasnya sehingga tidak rangkap jabatan," kata Agung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Sabtu (14/5/2016).

Setelah Munaslub, Ketua Umum terpilih memang tidak memiliki banyak waktu untuk membawa kembali Golkar ke puncak kejayaan. Dengan waktu 3 tahun, ketua umum harus bekerja keras membangun kembali Golkar.

"Full mengurusi Golkar karena waktunya sempit tinggal 3 tahun lagi (menuju pemilu), efektifnya hanya 2 tahun jadi diperlukan day to day jangan disambil," imbuh Agung.

Opsi mundur dari jabatan di DPR memang perlu dipikirkan bagi partai. Sehingga ketua umum bisa fokus bekerja memenangkan Golkar di pemilu.

"Memang harus dipikirkan, kalau perlu sekjen dan ketum bukan anggota DPR. Sebaiknya tidak rangkap jabatan sehingga nanti mengurusi Golkar hanya pada saat reses saja," ujar dia.

Bagi Agung, Munaslub Golkar kali ini sudah berjalan baik, demokratis, dan transparan. Hanya saja, ia tak mau mengungkapkan siapa calon yang dijagokan.

Ada 8 nama yang akan bertarung dalam memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar. Mereka adalah Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto nomor urut 2, Airlangga Hartarto nomor 3, Mahyudin nomor 4, Priyo Budi Santoso nomor 5, Aziz Syamsuddin nomor 6, Indra Bambang Utoyo nomor 7, dan Syahrul Yasin Limpo nomor 8.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya