Caketum Golkar Ini Ingatkan Jangan Ada Akrobat Politik

Dukungan terhadap calon ketua umum Setya Novanto oleh DPD I Golkar menimbulkan reaksi beragam.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Mei 2016, 20:56 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 20:56 WIB
20160502-golkar-munaslub golkar-JT
Sembilan Kandidat Bakal Calon (Balon) Ketua Umum DPP Partai Golkar berpose di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Denpasar - Dukungan terhadap calon ketua umum (caketum) Setya Novanto oleh DPD I Golkar menimbulkan reaksi beragam. Beberapa calon menilai hal itu merupakan akrobat politik yang tidak perlu.

Caketum Golkar Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejak awal munaslub dimulai dengan semangat rekonsiliatif, berkompetisi secara sehat, dan menjalankan demokrasi modern. Sehingga tidak perlu ada langkah politik seperti yang dilakukan DPD I.

"Delapan calon ketum itu bukan hanya mencari kekuasaan tapi membangun peradaban mestinya akrobatik politik tak ada lagi. Kita mau mengajak semua, permainan akrobatik rasanya tidak tepat," kata Syahrul di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (16/5/2016).

Sikap politik yang bisa menimbulkan distorsi selama munaslub berlangsung seharusnya dihindari. Para calon sudah sebaiknya saling merangkul untuk Golkar lebih baik.

"Kita tidak hanya mencari orang populer banyak uang, kita cari yang punya kapabilitas, peradaban politik baru harus kita jaga," dia melanjutkan.

Hal serupa juga disampaikan caketum Golkar Mahyudin. Para ketua umum sepakat untuk menaati semua hasil munaslub termasuk ketua umum terpilih. Hanya saja, harus melalui proses yang benar yang tidak melanggar hukum. Termasuk soal pernyataan dukungan terhadap Setya Novanto.


"Saya tidak berani berburuk sangka, ini semacam akrobatik politik, kita berkeluarga, damai semua. Ada juga yang ingin melihat dia berjasa, saya enggak ngerti juga apa maksudnya," ujar dia.

Dia berharap tidak ada lagi perubahan aturan yang terjadi pada perjalanan menuju pemilihan ketua umum. Bila berjalan dengan baik semua caketum akan menerima kekalahan.

Begitu juga dengan Indra Bambang Utoyo. Dia menilai, akrobat politik semacam ini hanya bisa diredam oleh pimpinan Munaslub sehingga tidak lagi ada pernyataan dukungan secara terbuka.

"Hati-hati waspada skenario pemandangan umum DPD provinsi yang mendukung Setya Novanto agar aklamasi. Cegah melalui pimpinan munaslub agar peserta tidak mendukung salah satu caketum dalam pandangan umum," Indra memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya