Kesepakatan dengan Priyo Ini Mengantar Setnov Jadi Ketum Golkar

Sejak awal, Priyo Budi Santoso sudah mengalihkan dukungan kepada Setya Novanto.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Mei 2016, 09:20 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 09:20 WIB
20160515-Tujuh Caketum Golkar Tolak Voting di Munaslub Bali 2016
Calon Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santooso, memberikan keterangan pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, (15/5). Mereka menolak voting terbuka dalam pemilihan ketum di Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Nusa Dua - Dalam pemilihan calon ketua umum Partai Golkar, tak banyak suara yang diraih Priyo Budi Santoso. Rupanya, sejak awal dirinya sudah mengalihkan dukungan kepada Setya Novanto.

Priyo mengatakan, keputusan ini bukan tanpa alasan. Priyo sudah bertemu dengan Setya Novanto sebelum pemilihan. Setelah pembicaraan intensif, Priyo sepakat mengalihkan dukungan ke Novanto.

"Saya sudah mengadakan pertemuan 4 mata dan sepakat untuk mendukung Setya Novanto sekaligus mengalihkan dukungan," kata Priyo di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016).


Tak hanya itu, beberapa konsultasi dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan juga semakin meyakinkan Priyo untuk mengalihkan dukungan.

"Ini terinspirasi dari pembicaraan sebelumnya yang saya lakukan dengan Pak ARB dan Pak Luhut secara terpisah," imbuh Priyo.

"Harapan dari kesepakatan itu memenangkan Novanto pada Munaslub Golkar," pungkas Priyo.

Dari hasil pemungutan suara tahap pertama, tak banyak suara yang didapat Priyo. Tercatat, hanya ada 1 suara untuknya.

Selepas itu, sidang mempersilakan Ade Komarudin dan Setya Novanto sebagai pemilik suara terbanyak untuk maju ke podium. Mengejutkan, Akom memutuskan untuk mundur dari pertarungan dan menyerahkan kursi Golkar 1 pada Setya Novanto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya