Gambar Palu Arit Ditemukan di Rumah Warga Bogor

Polisi yang mendapat laporan adanya lambang palu arit lantas bergerak cepat, agar tidak terjadi keresahan di masyarakat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 17 Mei 2016, 21:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 21:15 WIB
20160418-Unjuk-Rasa-Jakarta-Faizal-Fanani
Massa aksi dari Front Pancasila bersiap menggelar aksi didepan Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4). Mereka menolak Simposium PKI yang dapat dimanfaatkan menghidupkan kembali paham komunis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bogor - Gambar palu arit sebagai simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) menghebohkan warga Kota Bogor. Simbol komunis itu ditemukan di tembok rumah warga di Kampung Kramat, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Informasi yang dihimpun, lambang palu arit yang menggunakan cat semprot tersebut diketahui Selasa (17/5/2016) pukul 10.00 WIB, oleh warga di tembok rumah milik Mariyana.

Polisi yang mendapatkan laporan itu lantas bergerak cepat agar tidak terjadi keresahan di masyarakat.

Lurah Paledang Rika Riana Riska Dewi membenarkan informasi tersebut. Laporan dari staf kelurahan lambang itu diketahui pukul 10.00 WIB.

"Iya benar. Staf saya dengan Babinkamtibmas sudah menemui pemilik rumah tersebut," kata Rika saat ditemui di Kantor Kelurahan Paledang.

Berdasarkan keterangan pemilik rumah, Mariyana, lambang tersebut digambar anaknya, Ilham Juniandri bersama tiga temannya, Senin 16 Mei 2016 sekitar pukul 17.30 WIB.

Pada saat itu, anaknya bersama teman-temannya sedang berkumpul di dapur sambil membersihkan aquarium.


Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui motif mereka menggambar logo paham komunis itu, karena saat didatangi polisi, Ilham sedang tidak berada di rumah.

"Motifnya apa belum tahu, karena yang bersangkutan lagi bekerja. Mungkin nanti polisi akan memintai keterangan lagi," kata dia.

Selasa siang, gambar tersebut kemudian dihapus adik pelaku bernama Ilmi menggunakan cat warna kuning.

"Sekarang sudah dihapus. Tapi yang bersangkutan tentunya akan dimintai keterangan lagi oleh polisi. " ujar Rika.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya