Ahok Berencana Adukan Media yang Menyebutnya Barter ke Dewan Pers

Menurut dia, kata 'barter' adalah fitnah. Oleh karena itu, Ahok berencana mengadukan media tersebut kepada Dewan Pers.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Mei 2016, 14:53 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 14:53 WIB
20160427-Ahok Usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan-Jakarta- Faizal Fanani
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/4/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak terima dengan tuduhan salah satu media yang menyebutnya melakukan barter dengan pengembang. Barter ini untuk menurunkan kontribusi tambahan 15 persen megaproyek reklamasi.

Menurut dia, kata 'barter' adalah fitnah. Oleh karena itu, Ahok berencana mengadukan media tersebut kepada Dewan Pers.

"Dari mana kalimat barter? Kalau terus mau seperti ini, saya akan bawa ini ke Dewan Pers, agak merepotkan. Tapi saya keberatan Anda berlaku seperti ini, nulisnya bilang seolah-olah barter, bahasa Indonesia bukan barter. Itu fitnah," ujar Ahok kepada salah satu wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Menurut dia, isu reklamasi memang sengaja kembali dibangun untuk menyerangnya. Sebab, kasus Sumber Waras belum mampu menggeretnya ke ranah hukum.

Ahok kembali menegaskan, kata barter dengan pengembang adalah fitnah, sebab KPK tidak membahas hal tersebut saat memeriksanya beberapa waktu lalu terkait kasus reklamasi Jakarta.

"Kenapa saya enggak ditanya waktu di KPK? Mau bangun opini? Nanti mau dikembangin kayak Sumber Waras gitu loh. Tapi di satu pihak saya bersyukur, ada reklamasi, ada mainan barulah buat yang fitnah saya. Setelah fitnah Sumber Waras, bingung masuknya gak ketemu. Itu fitnah saya. Itu kata barter jelas fitnah," ucap Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya