Miris, NR Korban Kejahatan Seksual Tinggal di Kandang Bebek

Warga di sekitar tempat tinggal NR tega mengusirnya karena dia tak tercatat sebagai warga desa itu.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 22 Mei 2016, 19:21 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 19:21 WIB
Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi korban pelecehan seksual pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Sidoarjo - Nasib tragis yang menimpa NR (14), korban kejahatan seksual yang dilakukan lima orang tetangganya seakan tak pernah habis. Setelah diketahui hamil, NR dan keluarganya diusir warga.

Awalnya, NR dan keluarganya tinggal di Dusun Jangan Asem, Desa Trompo Asri, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, di sebuah rumah kos. Namun, saat ini dia tinggal di sebuah kandang bebek di dusun yang sama.

"Keluarga korban memang dalam berbagai keterbatasan, saya sampaikan ini adalah kandang bebek merangkap tempat tinggal. Kandang bebek ini bukan milik mereka," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi rumah NR, Minggu (22/5/2016).

Khofifah mengatakan, NR dan keluarganya tinggal di kandang bebek karena belas kasihan dari seorang warga. Warga di sekitar tempat tinggal NR tega mengusirnya karena dia tak tercatat sebagai warga desa itu.

"Keluarga ini belum dapat jaminan sosial karena identitasnya bukan di desa ini," kata dia.

Khofifah mengatakan, saat dia berkunjung ke rumahnya, SR ibunda NR terus menangis. Tak hanya getir atas peristiwa yang menimpa putrinya, tapi dia juga harus menanggung penderitaan lagi karena dikucilkan warga.

"Ibu korban menangis terus, ada rasa selama ini mereka dikucilkan, dicemooh," ujar Khofifah.

 

Tempat yang kini ditinggali NR hanya terbuat dari anyaman bambu. Banyak lubang di sana-sini. Lantainya pun hanya tanah. Tak ada sekat antara kandang bebek dan tempat tidur yang digunakan NR dan keluarga. Tempat tidurnya pun hanya terbuat dari dipan dan beralaskan kasur kapuk yang sudah rusak.

Sementara dapurnya, jadi satu dengan kandang bebek. Hanya kamar mandi yang terbuat dari semen. Itu pun jadi satu di ruangan itu. Atapnya terbuat dari seng yang berlubang. Hawa panas dan bau yang menyengat ada di ruangan itu.

Khofifah menyayangkan sikap warga yang justru mengusir keluarga NR. Sebab sebenarnya kewajiban warga untuk melindungi korban kejahatan seksual lebih dominan dari yang lain.

"Saya mohon masyarakat melindungi keluarga dan korban. Membantu mereka menegakkan keadilan. "Korban ada suasana seperti mau diusir. Tolong masyarakat saling melindungi," ujar Khofifah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya