Jokowi Bakal Kurangi Jatah Menteri dari Profesional?

PAN dan Golkar telah menyatakan bergabung dengan pemerintah. Artinya Jokowi harus memberikan jatah kursi menteri kepada 2 partai itu.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 27 Mei 2016, 11:56 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 11:56 WIB
20150812-Jokowi Pecat Sekaligus Lantik Menteri Baru-Jakarta
Presiden Jokowi memberi ucapan selamat kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Jokowi me-reshuffle sejumlah menteri Kabinet Kerja sekaligus melantik menteri baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dikabarkan segera merombak (reshuffle) kabinetnya dalam waktu dekat. Terlebih Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar telah menyatakan bergabung dengan pemerintah. Artinya Jokowi harus memberikan jatah kursi menteri kepada 2 partai itu.

"Potensi menambah kursi untuk partai politik saat reshuffle kabinet besar," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya ketika dihubungi, Jumat (27/5/2016).


Karena itu, mau tidak mau Jokowi harus mengurangi kursi menteri dari profesional. "Kalau mengganti menteri dari parpol lain, nanti potensi konfliknya lebih besar. Langkahnya ya mengorbankan menteri dari profesional," ujar dia.

Situasi seperti ini, kata Yunarto akan membuat Jokowi seperti Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak bisa membedakan evaluasi kerja dan manuver politik.

"Seharusnya Jokowi konsisten, dulu pernah bilang kalau koalisi tanpa syarat," Tutup Yunarto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya