Ditlantas Polda: Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Jelang Ramadan

Jelang ramadhan, pelanggaran memang cukup tinggi. Ada 100 ribu lebih.

oleh Audrey Santoso diperbarui 29 Mei 2016, 12:36 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2016, 12:36 WIB
Gelar Operasi Patuh Jaya, Polisi Tilang Ratusan Pengendara
Sejumlah pengendara motor terkena tilang di sepanjang Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Sabtu (30/5/2015). Polisi menggelar razia patuh jaya untuk menertibkan para pengendara yang melanggar lalu lintas, mulai 27 Mei-9 Juni. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya bersama Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mengadakan pawai himbauan kebaikan menjelang bulan suci ramadan.

Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono berujar tujuan pawai yang diikuti ratusan peserta baik dari polantas dan BNI, adalah mengajak masyarakat menebar kebaikan saat berkendara di jalan.

"Ini adalah milad ke-6 BNI Syariah. Kita melakukan tahrib ramadan yang bertujuan menyampaikan pesan kebaikan. Jadi ini juga sebagai pawai dengan pesan kebaikan terbesar," kata Imam di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (29/5/2016).

"Kenapa kita menggandeng Ditlantas? Karena kami yakin bahwa harusnya melihat banyaknya pelanggaran, seharusnya tidak ada kesalahan individu," lanjut dia.

Imam mengatakan, jika pengendara secara individu soleh saat mengemudi, maka ia akan mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Dalam interaksi dengan pengguna jalan lainnya, si pengendara yang patuh pun dapat menjadi contoh baik.

"Kesolehan individual akan melahirkan kesolehan sosial. Kesolehan sosial salah satunya kepatuhan terhadap lalu lintas," ujar Imam.

Kepala Sub Direktorat Bina dan Penegakan Hukum (Kasubdit Bin Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengaku angka pelanggaran lalu lintas memang melonjak jelang bulan puasa.

Berdasarkan rekapan hasil Operasi Patuh Jaya 2016, jumlah pelanggaran lalu lintas yang mendapat tindakan dari kepolisian, menyentuh angka 100 ribu pelanggaran.

"Jelang ramadan, pelanggaran memang cukup tinggi. Ada 100 ribu lebih," tandas Budiyanto.

Budi menuturkan masih tingginya angka pelanggaran, menjadi bukti rendahnya kedisiplinan masyarakat terkait keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Karenanya, pengurangan jumlah pelanggar lalu lintas tak bisa lepas dari peran serta kesadaran masyarakat sendiri.

"Peran dari masyarakat sangat dibutuhkan. Masyarakat memberikan suatu dukungan termasuk dalam gerak jalan ini, kita menghimbau supaya berlaku tertib," ucap Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya