Tanpa Jokowi, Megawati dan Menko Luhut Hadiri Rakernas PAN

Yang menarik, saat Desi menyebutkan Jokowi tak bisa hadir, kader PAN di lokasi sempat memberikan sorakan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Mei 2016, 20:19 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2016, 20:19 WIB
20151230-Kantor DPP PAN-IA
Kantor DPP PAN di Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan hadir untuk mendampingi Zulkifli mengisi acara tersebut. Namun, pantauan Liputan6.com, Minggu malam, di lokasi Jokowi tidak terlihat.

Zulkifli hanya didampingi Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketiganya duduk bersamaan dalam mobil golf sebelum masuk ke dalam gedung Hall C, JIExpo.

"Selamat datang Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, yang mewakili Bapak Presiden Joko Widodo yang tak bisa hadir," ucap politikus PAN yang juga selaku pembawa acara Desi Ratnasari di lokasi.

Yang menarik, saat Desi menyebutkan Jokowi tak bisa hadir, kader PAN di lokasi sempat memberikan sorakan.

Hal yang berbeda terjadi saat nama Megawati disebut. Presiden ke-5 RI itu mendapatkan tepuk tangan meriah dari para kader PAN.

Turut hadir dalam acara ini Sekjen PDIP Ahmad Basarah, Ketua Umum PPP Rohamurmuziy, Sekjen PPP Arsul Sani, Ketua Partai Perindo Harry Tanoe, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Ketua Fraksi Hanura Nurdin Tampubolon. Hadir pula Ketua DPD RI Irman Gusman.

Rakernas ini akan membahas isu kejahatan seksual terhadap anak. Menurut Ketua DPP PAN Yandri Susanto, masalah tersebut akan menjadi pembahasan prioritas.

"Nanti kita akan menjadikan agenda isu kekerasan seksual terhadap anak dalam Rakernas PAN," kata Yandri.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN yang menjabat sebagai Ketua Panitia Pengarah Rakernas PAN Didik J Rachbini mengatakan, selain isu kekerasan seksual, Rakernas juga akan mengangkat isu kesenjangan sosial serta respons terhadap perjalanan 18 tahun reformasi.

Sedangkan masalah koalisi Pilkada DKI Jakarta, kata dia, hanya akan dibahas secara umum saja. "Khusus pilkada pembahasannya secara umum saja, sedangkan untuk koalisi itu dinamis di lapangan," ucap Didik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya