Jokowi Ajak PAN Selesaikan Amanat Reformasi yang Belum Tuntas

Dalam pesan tersebut, Jokowi mengajak PAN untuk membangun bersama amanat reformasi yang belum tuntas.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Mei 2016, 22:51 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2016, 22:51 WIB
Jokowi, Megawati dan Prabowo Hadiri Rakernas PAN
Presiden Jokowi (ketiga kiri) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (kelima kiri) menghadiri Rakernas Partai Amanat Nasional di Jakarta, Rabu (6/5/2015) malam. Keduanya duduk mengapit Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal hadir dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN). Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan pun ditunjuk mewakili Presiden.

Luhut pun membacakan pesan Jokowi di depan peserta Rakernas PAN. Menurut Jokowi, PAN merupakan partai yang memiliki sejarah dalam mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

"Tiap saya hadir di acara yang diselenggarakan PAN, saya ingat satu hal saja. Ingat PAN dan ingat reformasi. Di mana, sebagai parpol PAN memiliki jejak sejarah yang istimewa. Lahir dari rahim semangat reformasi dan didirikan dari tokoh-tokih yang ingin mewujudkan Indonesia yang lebih baik," ucap Luhut membacakan amanat Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (29/5/2016) malam.

Jokowi pun menyampaikan, sebagai parpol yang mempunyai semangat reformasi, maka persoalan yang masih harus diselesaikan dewasa ini adalah memberantas korupsi, pengangguran, dan kesenjangan penghasilan.

"Tiga hal ini bahaya laten, sebagai amanat reformasi yang perlu dituntaskan," ucap Luhut.

Dalam pesan tersebut, Jokowi mengajak PAN untuk membangun bersama amanat reformasi yang belum tuntas.

"Untuk tuntaskan agenda reformasi, kita butuh persatuan gotong royong kesatuan gerak seluruh elemen bangsa, termasuk PAN," kata Luhut.

Terakhir, Jokowi dalam pesannya berharap agar Rakernas PAN bisa melahirkan aksi nyata dari partai tersebut.

"Saya berharap Rakernas PAN lahirkan aksi nyata yang mengutamakan peran PAN pada bangsa Indonesia yang baru," tutup Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya