Zulkifli Hasan: PAN Tidak Meminta-minta Jatah di Kabinet

Zulkifli Hasan mengaku bertemu dengan Jokowi. Namun pertemuan itu untuk membahas program pemerintah.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Mei 2016, 06:37 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2016, 06:37 WIB
20160520-Jelang Rakernas, PAN Bahas Isu Politik Terkini
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Ketua DPP PAN Yandri Susanto (kiri) menggelar jumpa pers di Kantor DPP PAN, Jakarta, (20/5). Konpers terkait persiapan rakernas PAN dan isu terkini. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan tidak ingin mencampuri keputusan Presiden Jokowi dalam menentukan reshuffle atau perombakan kabinet.

"Reshuffle itu haknya bapak Presiden. Kalau untuk urusan kepentingan negara, PAN selalu siap, tapi kami tidak meminta-minta," ujar Zulkifli usai membuka Rakernas PAN di Jakarta Expo Center Kemayoran, seperti dikutip dari Antara, Minggu malam 29 Mei 2016.

Zulkifli menuturkan, hingga saat ini PAN tidak melakukan persiapan atau pemilihan kader yang akan diajukan kepada Jokowi untuk bergabung dalam Kabinet Kerja.

Namun demikian, dia tidak menyanggah apabila memang PAN diminta bergabung dengan kabinet Jokowi, maka akan memberikan dukungan dan kontribusi terbaik.

"Untuk apa pun kepentingan negara kami siap, bahkan untuk bergabung tanpa syarat. Asalkan Pak Jokowi dan Jusuf Kalla melaksanakan janji-janjinya untuk menyejahterakan rakyat Indonesia," kata Zulkifli.

Dia mengaku bertemu dengan Jokowi, namun pertemuan itu untuk membahas program pemerintah di mana pada pertemuan itu PAN menyatakan mendukung sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang berorientasi kepada kemajuan ekonomi, keamanan, dan lain sebagainya.

"Misalnya dengan dikeluarkannya Perppu (hukuman) kebiri, kami langsung setuju dan akan dukung di DPR. Lalu tax amnesty, kita juga akan dukung supaya cepat selesai di DPR. itu bentuk dukungan kita pada pemerintah agar bisa mewujudkan kesejahteraan nasional," Zulfikli menandaskan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan isu yang menyebutkan PAN bakal masuk ke kabinet itu hanya pengandaian sejumlah pengamat politik.

"Itu kan sifatnya pengandaian. Tapi karena kita sudah menyatakan bergabung tanpa syarat. Kita solid mendukung pemerintah," ucap Eddy di lokasi Rakernas PAN, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.

Meski demikian, lata Eddy, ketua umumnya Zulkifli Hasan memang rajin berkomunikasi dengan Jokowi. "Komunikasi dengan Presiden (Jokowi) berlangsung dengan ketua umum kita. Dan komunikasi yang dilakukan empat mata," Eddy mengungkapkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya