Liputan6.com, Jakarta - Konser musik sejatinya menjadi acara yang menghibur. Namun, lain cerita bila pengunjung menjadi korban pencurian alias korban copet.
Rasa senang menikmati alunan musik pun berubah menjadi kekesalan. Seperti ulah Dennis Feryanto, Rendi Gunawan, dan Agung Permana yang merusak kesenangan para pengunjung konser musik Sound Station di Lapangan Pacuan Kuda Pulomas Jakarta Timur karena mencopet ponsel.
Kejahatan ketiga copet spesialis konser ini diungkap aparat Resmob Polda Metro Jaya yang sengaja melakukan pemantauan di lapangan.
"Iya (tertangkap) 2Â copet spesialis konser musik," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada Liputan6.com ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Krishna mengatakan, 2 unit polisi resmob yakni Unit V pimpinan Komisaris Handik Zusen dan Unit III pimpinan Komisaris Ade Rosa melebur dengan penonton lainnya untuk mencari si tangan jahil tersebut hingga akhirnya tersangka Dennis, Rendi, dan Agung tertangkap basah.
"Modusnya ya pelaku datangi acara musik Sound Stations di Pacuan Kuda dan berkeliling mencari korban di kerumunan penonton. Setelah mendapatkan target, pelaku memepet korban dan mengambil handphone korban yang berada di dalam kantong celana korban," beber Krishna.
Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Handik Zusen mengungkap, tersangka Dennis bergelut di dunia copet sejak 2014 lalu dan sudah beraksi di puluhan lokasi konser.
"Tersangka juga telah melakukan aksinya di sekitar 30 TKP konser lain di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang dilakukan sejak 2014," kata Handik.
Baca Juga
Bahkan Dennis pernah mendekam di rumah tahanan pada Februari 2015 dan baru keluar dari lembaga permasyarakatan Februari 2016 ini. "Tersangka adalah residivis dan pernah masuk di Lembaga Permasyarakatan Salemba dengan kasus yang sama," Handik menegaskan.
Sementara itu, Kanit III Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Ade Rosa mengatakan, dua copet yang ditangkapnya memiliki komplotan, sehingga saat ini polisi masih memburu dua copet lainnya.
"Ada 2 tersangka yang DPO, sedang kami kejar," tutup Ade.