Liputan6.com, Jakarta - Akibat kepergok mencuri tiga seperangkat komputer dan satu scanner, SNT, anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI atau yang kerap disebut 'pasukan oranye', menganiaya warga bernama Kamaludin pada Minggu 29 Mei lalu.
SNT memukul kepala warga yang akrab disapa Kamal itu, menggunakan batu konblok atau paving blok, hingga tak sadarkan diri.
"Korban memang mengenal pelaku. Mungkin kalap, langsung dihajar," ujar Kapolsek Metro Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Ary Purwanto, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Akibatnya, Kamal menderita luka serius di kepalanya, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kini, Kamal sudah siuman dan kondisi kesehatannya berangsur membaik. "Sempat tak sadar, sekarang korban sudah membaik. Nanti kalau sudah sehat, baru kita minta keterangannya," kata Ary.
Baca Juga
Kamal memang mengenal ASN, lantaran rumahnya yang memang berdekatan dengan kelurahan. Bahkan, ayah Kamal juga bekerja di kantor kelurahan itu.
"Korban sempat menasihati pelaku, agar mengembalikan barang-barang tersebut. Namun, tersangka sudah kalap, langsung terjadi perkelahian sengit di sana," pungkas Ary.
Pencurian di Kelurahan Gandaria Utara, Jakarta Selatan yang dilakukan anggota pasukan oranye, terungkap saat ada laporan warga melihat Kamal tergeletak di makam.
Polisi yang datang ke lokasi, langsung menyelidiki kasus penganiayaan ini. Tak jauh dari lokasi, ditemukan tiga seperangkat alat komputer dan scanner.
Awalnya, warga menduga Kamal merupakan pencuri yang dihakimi massa. Namun, saat polisi menyelidiki, Kamal hanya korban.
Polisi akhirnya menangkap ASN, anggota petugas oranye yang sudah lama bekerja di Kelurahan Gandaria Utara itu, akibat pencurian dan penganiayaan terhadap Kamal.