Menteri Yasonna: BIN Lebih Tahu Ketimbang Kivlan Zen Soal PKI

Menurut Yasonna, sudah tidak ada lagi partai berlambang palu arit tersebut di Tanah Air.

oleh Devira PrastiwiTaufiqurrohman diperbarui 02 Jun 2016, 22:08 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2016, 22:08 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat wawancara ekslusif dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (3/3/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly enggan berkomentar banyak soal pernyataan Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen yang menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) mulai kembali muncul.

Menurut Yasonna, sudah tidak ada lagi partai berlambang palu arit tersebut di Tanah Air.

"Aduh tak usah lah, no comment itu. Mana ada lagi PKI sekarang," kata Yasonna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Menteri asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)‎ ini menyatakan, Badan Intelijen Negara (BIN) pasti sudah bertindak jika benar PKI kembali muncul di Indonesia.

"Kalau ada informasi dihidupkan (PKI), so far, intelejen aja, BIN bilang tidak ada apa-apa kok. Kalau ada yang begitu, BIN sudah pasti lebih tau lah," tegas dia.

Oleh karena itu, Yasonna mengimbau kepada Kivlan Zen jika mengetahui hal-hal seperti gerakan yang dilarang oleh negara, maka sampaikan kepada pemerintah langsung dan tidak membuat gaduh.

"Ya sampaikan saja ke pemerintah. Kita artinya, serahkan saja. Kan pemerintah punya alat untuk itu," Yasonna menandaskan.

Mayjen TNI Purn Kivlan Zein sebelumnya mengatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) akan mendeklarasikan diri pada 2017. Hal itu akan dilakukan, bila seandainya pemerintah memutuskan untuk meminta maaf kepada keluarga eks PKI.

"Rancangan mereka paling maksimal tahun 2017 akan bangkit akan deklarasikan ketika negara meminta maaf pada mereka karena mereka tidak bersalah," kata Kivlan, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya