Ahok Ambil Pelajaran dari Jebolnya Tanggul Pantai Mutiara

Ahok mengaku merasa galau, jika tidak cepat merelokasi warga yang tinggal di bantaran kali atau tanggul.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 05 Jun 2016, 02:52 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 02:52 WIB
20160528-Palang-Pintu-Jakarta-Ahok-IA
Pengunjung berselfie dengan Gubernur Basuki T Purnama saat Festival Palang Pintu 2016 di Jakarta, (28/5). Event tahunan tersebut diselenggarakan merayakan HUT ke-489 DKI Jakarta yang digelar pada 28-29 Mei 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihaknya tak pernah ragu, apalagi takut membereskan rumah atau permukiman di tanggul atau bantaran kali.

Selain menyalahi aturan, Ahok mengaku justru merasa galau, jika tidak cepat merelokasi warga yang tinggal di bantaran kali.

"Tidak ada rasa dilema. Kalau tidak buru-buru dipindahkan itu lebih dilema. Ya kami kan taruh orang di tempat baik, masa tinggal di atas tanggul," kata Ahok, dalam program Mata Najwa yang bertajuk Semua Karena Ahok di Parkir Timur GBK, Jakarta, Sabtu (4/6/2016) malam.


Menurut Ahok, dengan merelokasi warga yang tinggal di bantaran atau tanggul, pihaknya telah menyelamatkan nyawa warga. Ahok mencontohkan, peristiwa yang baru saja terjadi di tanggul Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara Kamis 2 Juni lalu.

"Tanggul Mutiara aja tempat orang menengah ke atas aja jebol. Itu rob juga. Kalau itu terjadi di Waduk Pluit, 15 ribu orang mati. Tapi kalau saya pindahkan mereka ke rusun kehidupannya lebih baik," tegas Ahok.

Naiknya air laut atau rob mengakibatkan tanggul jebol di permukiman Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis 2 Juni malam. Ratusan rumah di empat blok terendam banjir rob ini, bahkan sejumlah mobil yang terparkir juga ikut terendam.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya