Nasihat Lulung Lunggana untuk TemanAhok

Lulung menduga TemanAhok masih khawatir jika jumlah KTP yang terkumpul belum memenuhi syarat untuk maju independen.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Jun 2016, 12:22 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 12:22 WIB
Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
Abraham Lunggana alias haji Lulung memberikan keterangan saat konferensi pers di Gedung DPRD, DKI Jakarta, Kamis (5/3/2015). Mediasi Kemendagri mengalami jalan buntu, DPRD menilai Ahok tidak beretika saat rapat . (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana menyayangkan penahanan dua TemanAhok di Singapura karena aktivitas politik.

"Sebagai warga Indonesia yang baik kalau mau merencanakan sesuatu harus koordinasi lah apalagi ke negara tetangga, kan negara sana kan ada aturan sendiri," ujar Lulung di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Bakal calon gubernur DKI Jakarta itu menduga TemanAhok masih khawatir jika jumlah KTP yang terkumpul belum memenuhi syarat untuk maju independen. Sehingga TemanAhok berinisiatif menjemput KTP dukungan ke Singapura.

"Ini kan dalam rangka jemput bola, ini kan ada kekhawatiran juga TemanAhok nantinya kan juga akan berdebat soal independen atau soal menggunakan partai. Artinya masih ada kekhawatiran itu lah," ujar Lulung.

Dua relawan Ahok sempat ditahan petugas imigrasi di Singapura.

Amalia dan Richard awalnya akan menghadiri undangan food festival dari WNI di Negeri Singa itu. Namun, baru sampai di Bandara Changi, keduanya ditahan petugas imigrasi setempat, dengan alasan belum jelas.

Ahok menduga, pemerintah Singapura mengetahui rencana kedua pendukungnya itu untuk aktivitas politik. Sehingga tak diperbolehkan masuk ke Singapura.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya