Ibu Kandung Enno Parihah Menangis Saat Lihat Cangkul dalam Sidang

Pihak keluarga berharap, ketiga pembunuh Enno Parihah dihukum mati

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 07 Jun 2016, 12:45 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 12:45 WIB
20160517- Polda Metro Jaya Rilis Kasus Pembunuhan Sadis dengan Gagang Pacul- Kombes Pol Krishna Murti-Jakarta
Pelaku pembunuhan sadis dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5). Ketiganya diduga membunuh Enno Parihah alias Indah (18) dengan menggunakan gagang pacul yang dimasukkan kedalam kemaluan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus pembunuhan sadis terhadap Enno Parihah (18) dengan terdakwa RAL (16) digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten. Ibu kandung almarhumah Enno Parihah, Mahpudoh tak kuasa melihat cangkul yang digunakan terdakwa untuk menghabisi nyawa putrinya di ruang sidang. Dia memutuskan keluar ruang sidang.

Kejadian itu terjadi saat jaksa penuntut umum (JPU) membawa masuk cangkul sebagai barang bukti pembunuhan sadis Enno Parihah. Melihat itu, Mahpudoh yang duduk di bangku pengunjung bersama suami dan anaknya, langsung menangis histeris.

Tangisan Mahpudoh terdengar hingga luar ruang sidang. Tak lama kemudian, wanita paruh baya berjilbab itu keluar meninggalkan ruang sidang.

"Dia nggak kuat pas lihat cangkul dibawa masuk. Akhirnya dia keluar," kata Kepala Desa Pegandikan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Mafruhah, yang turut hadir mendampingi keluarga korban dalam sidang tersebut di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Selasa (7/6/2016).

Hingga kini yang mengikuti persidangan hanyalah bapak kandung korban saja. Mafruhah juga mengatakan, seluruh keluarga korban datang dari Serang untuk menyaksikan jalannya persidangan.

Kedua orangtua korban juga akan dimintai keterangannya sebagai saksi. Pihak keluarga berharap, ketiga pembunuh Enno dihukum mati karena menghilangkan nyawa anak ke empat dari tujuh bersaudara ini.

"Keluarga ingin pelaku dihukum mati karena tindakannya sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan," ujar Mafruhah.

Enno Parihah (18) karyawati PT Polyta Global Mandiri (PGM) ditemukan tewas mengenaskan di Pergudangan 8, Blok DV, RT 01/06, Kelurahan Dadap, Kecamatan  Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat 13 Mei 2016. Tiga pelakunya memasukkan gagang cangkul ke tubuh Enno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya