Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan Jakarta kian menggila menyusul dihapuskannya sistem 3 in 1. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan kondisi itu akan membuat warga DKI berpikir ulang untuk mengendarai tunggangan pribadi.
"Jadi sekarang lebih baik, biar saja orang macet. Nah, tinggal kita pikirkan kalau orang macet, dia bawa sendiri, gimana nih? Dia ingin naik bus, tapi dia bingung, parkir mobil gimana," ucap Ahok di Balai Agung, Jakarta, Sabtu (11/6/2016).
Namun begitu, Pemprov DKI terus berupaya mengatasi kemacetan tersebut. Sebuah sistem parkir valet atau layanan parkir berbasis aplikasi online pun tengah disiapkan untuk warga.
Advertisement
"Saya mau suruh ciptakan qlue atau apa (aplikasi), dia kayak panggil Gojek gitu lho. Nanti kita kirim orang, valet, aku bawa mobil kamu, tungguin deh, supaya kamu bisa pindah ke bus," tambah dia.
Untuk menikmati fasilitas valet tersebut, masyarakat harus membayarnya dengan harga yang tidak murah. Dengan demikian, mereka yang membayar valet itu akan lebih memilih pindah ke moda transportasi umum ketimbang menggunakan mobil pribadi.
"Besok-besok karena kamu bayar valet agak mahal, kamu kapok tuh. Jadi pasti kamu akan mulai pindah ke bus," ujar Ahok.