Liputan6.com, Xianjiang - Menyaksikan orang lalu lalang dengan busana muslim, jadi pemandangan biasa di Xinjiang, China. Provinsi Xinjiang merupakan kawasan otonomi khusus etnis Uighur, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (13/6/2016), belum lengkap berkunjung ke Xinjiang jika tidak melihat dari dekat kehidupan etnis muslim Uighur. Tim Kelana Ramadan pun mendatangi salah satu perkampungan etnis Uighur yang berada di Prefektur Yili Kazakh, Xinjiang.
Jika ada wisatawan berkunjung, sejumlah pengemudi delman siap mengantar. Uniknya, berbeda dengan delman di Indonesia, di sini para penumpang harus duduk menyamping.
Advertisement
Tak lama menempuh perjalanan, tibalah kami di salah satu rumah warga Uighur. Rumah berarsitektur khas Uighur dengan dominasi warna biru.
Bagi warga Uighur, biru bermakna persaudaraan. Ini menandakan keramahan warga Uighur dalam menyambut setiap tamu yang berkunjung.
Ciri khas rumah tradisional Uighur lainnya adalah teras beratapkan rimbunnya pohon anggur. Selain buah tin, anggur merupakan buah utama bagi etnis Uighur.
Warga Uighur biasanya menjamu tamu mereka di teras, lengkap dengan tarian penyambutan. Tak lupa, warga Uighur juga kerap menghibur tamunya dengan lagu-lagu tradisional mereka.
Meski menjadi kelompok minoritas di China, etnis Uighur tetap berusaha mempertahankan identitas budayanya.