Keresahan Ayah Anak Kembar Saat Server PPDB DKI Bermasalah

Ratusan calon siswa yang mendambakan duduk di bangku SMAN harus mengurus pendaftaran secara manual.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Jun 2016, 19:37 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 19:37 WIB
Begini Suasana Uji Coba UN Berbasis Komputer di SMA 30
Seorang Pelajar melakukan uji coba Ujian Nasional berbasis Komputer, di SMA Negeri 30, Jakarta, Rabu (1/4/2015). Kemendikbud akan melakukan ujicoba ujian nasional (UN) online mulai pekan depan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Server Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online calon siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bermasalah. Situs tersebut diretas puluhan hacker.

Alhasil, ratusan calon siswa yang mendambakan duduk di bangku SMAN harus mengurus pendaftaran secara manual dengan datang ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2016).

Denny (40), warga Jakarta Pusat, mengaku khawatir salah satu anak kembarnya yang akan melanjutkan pendidikan ke SMA tidak dapat bangku di sekolah negeri.

Ia bercerita ada keanehan pada pencatatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) si kembar. Anaknya yang menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak dapat mendaftar online karena NIK-nya tidak terdata di server.

Sementara anaknya yang tidak mendapat KJP dapat mendaftar SMA secara online.

"Logikanya kalau anak saya terdaftar penerima KJP, berarti datanya valid di DKI. Tapi kok nggak bisa? Aneh kan. Kembarannya malah tidak nerima KJP, bisa daftar online," ujar Denny di Kantor  Disdik Pemprov.

Deni mendatangi Kantor Disdik DKI Jakarta pukul 13.00 WIB dan mencari-cari tempat pengaduan hal tersebut.

Tak disangka, banyak orangtua dan calon murid SMAN yang bernasib sama seperti dia dan si kembar. Tapi ia terpaksa harus gigit jari karena meja pendaftaran pengaduan sudah tutup saat dia datang.

"Saya datang habis zuhur. Jadi nggak dapat kartu antrean. Katanya, ambil (antrean) besok pagi. Jadi besok, yang sudah punya nomor langsung masuk dan diproses. Yang mengambil antrean harus tunggu antre lagi," kata Denny.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya