Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRÂ Fadli Zon menyayangkan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai terburu-buru menyimpulkan, tidak adanya kerugian negara atas pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Fadli, seharusnya KPK mengkaji kembali permasalahan pembelian lahan RS Sumber Waras.
"KPK kan bukan abdi dalem Istana, bukan juga abdi dalem Ahok. KPK harus prudent (hati-hati) menyampaikan sikapnya," kata Fadli dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6/2016).
Politikus Partai Gerindra ini menganggap sikap KPK tidak konsisten. Apalagi dengan menyebut tidak ditemukan ada indikasi kerugian negara dalam pembelian lahan RS Sumber Waras. Ia pun curiga ada pihak yang sengaja tidak ingin meneruskan kasus tersebut.
"Entah dari mana, ada invisible hand (tangan tersembunyi). KPK sekarang sudah tidak independen. Itu bisa dirasakan dari awal ada invisible hand," ucap Fadli Zon.
Beberapa waktu lalu, KPK menegaskan tidak ada tindak pidana korupsi dalam kasus pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Oleh karena itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menuturkan sulit untuk menaikkan status penyelidikan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras ke tingkat penyidikan.
Alex mengatakan, berdasarkan laporan dari tim penyelidik KPK, belum ditemukan adanya penyalahgunaan kewenangan oleh Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kalau terkait dengan Ahok misalnya dengan Sumber Waras penyalahgunaan kewenangan atau perbuatan melawan hukum apa sih, tentu terkait dengan jawaban sebagai gubernur. Ini yang belum penyelidik kami temukan," ujar Alex.
Fadli Zon: Ada Invisible Hand di Kasus Sumber Waras
Fadli Zon curiga ada pihak yang sengaja tidak ingin meneruskan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.
diperbarui 18 Jun 2016, 13:37 WIBDiterbitkan 18 Jun 2016, 13:37 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mendatangi KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015). Fadli Zon ingin bertemu dengan pimpinan KPK sebagai President Global Organization of Parliamentarians Against Corruption. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Tak Mau Bayar Uang Parkir, Pengunjung Dianiaya Jukir Liar Mall di Thamrin
Uang Donasi Agus Salim Akhirnya Didonasikan untuk Korban Bencana Alam di Lewotobi, Ini Fakta di Baliknya
Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya
Survei Ipsos: Dokter dan Ilmuwan Jadi Profesi yang Paling Dipercaya Publik Tahun 2024
7 Potret Maria Theodore Dekat Irfan Fandi, Romantis Rayakan Tahun Baru
Telegram Kenalkan Fitur Verifikasi Pihak Ketiga dan NFT Gift
Ana/Tiwi Bidik Start Bagus di Malaysia Open 2025
Kenakan Gamis yang 'Menyapu' Lantai, Apakah Sholatnya Sah? Simak Penjelasan Buya Yahya
MK Hapus Presidential Threshold, Perindo Ingatkan PR untuk DPR dan KPU Buat Aturannya
VIDEO: Cerita Pengusaha Bakso Batam yang Bangun Jalan di Malang, Niat Lanjutkan Pembangunan
Joshua Zirkzee Tengkar dengan Ruben Amorim, Sinyal Tinggalkan Manchester United di Januari?
KPU Pastikan Penetapan Pramono Anung-Rano Karno Jadi Cagub dan Cawagub Jakarta pada 9 Januari 2025