Tim SAR Banjir Longsor Jawa Tengah Fokus Cari Korban di 2 Lokasi

Tim evakuasi sempat mengalami kendala penyelamatan korban karena akses menuju lokasi bencana sempat tertutup longsor.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 20 Jun 2016, 13:10 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 13:10 WIB
20160620-Banjir dan Longsor di Jawa Tengah Tewaskan 43 Orang
Kapusdatin BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan paparan soal banjir dan longsor yang melanda Jawa Tengah, Gedung BNPB, Jakarta, Senin (20/6/2016). 6 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah terdampak bencana banjir dan longsor.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 16 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah mengalami bencana alam banjir dan longsor. Kabupaten Purworejo menjadi wilayah yang terdampak paling parah dalam bencana tersebut.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, untuk saat ini Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, dan relawan, akan fokus mencari korban terdampak longsor di dua desa.

"Saat ini berdasarkan data, akan difokuskan di Desa Caok, Karangrejo, dan Desa Donorati, Purworejo," tutur Sutopo di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).

Sutopo menjelaskan, sebelumnya evakuasi sangat sulit dilakukan di sana akibat jalur di kedua wilayah yang sempat terputus. Namun, tim SAR gabungan akhirnya berhasil membuka akses ke daerah itu pada Minggu 19 Juni sore dan mulai masuk ke lokasi pada pagi tadi.

"Pagi tadi akses baru bisa, meskipun sempit tiga alat berat masuk," terang dia.

Meski demikian, dia menjelaskan, potensi longsor susulan di kedua desa itu masih sangat tinggi. Ratusan personel yang diturunkan diharap memperhatikan keselamatan dalam proses evakuasi.

"Ancaman longsor susulan masih tinggi. Di Desa Donorrati kita turunkan 250 personel tim SAR. Di Desa Karangrejo 200 personel tim SAR. Tetap safety first," pungkas Sutopo.

BNPB mencatat ada 43 korban jiwa dalam bencana yang terjadi di 16 wilayah tersebut. Di Purworejo sendiri hingga Senin 20 Juni, tercatat ada 27 orang tewas dan 19 orang hilang, serta terdampak sembilan desa di empat kecamatan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya