Cara Kapolri Siasati Program Kerja Usai Anggaran Dipangkas

Lulusan Akademi Kepolisian 1982 ini memaklumi instruksi pemerintah yang meminta sejumlah lembaga negara menghemat biaya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Jun 2016, 04:43 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 04:43 WIB
20160122-Kapolri Badrodin Haiti Ungkap Pengembangan Kasus Teror Jakarta
Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti (tengah) memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus teror Jakarta di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1/2016). Kapolri mengungkap barang bukti hasil pengembangan kasus teror. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tak memungkiri pemangkasan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun akan berpengaruh pada penyelesaian sejumlah agenda prioritas Polri. Di antaranya terkait penyelesaian kasus-kasus korupsi di Bareskrim Polri.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi agar agenda prioritas Polri tetap bisa terselesaikan meski anggaran dipangkas.

"Ya tentu oleh karena itu harus kita efisiensi pada pos-pos yang lain, untuk bisa diprioritaskan pada kasus-kasus yang menjadi prioritas diantaranya kasus terorisme, kasus korupsi, dan kasus narkoba," ungkap [Badrodin](Badrodin "") di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin 20 Juni 2016.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1982 ini memaklumi instruksi pemerintah yang meminta sejumlah lembaga negara menghemat biaya. Termasuk pemangkasan anggaran untuk Polri.

"Mungkin itu ada kesulitan-kesulitan keuangan sehingga dilakukan efesiensi seperti itu. Karena memang ada batasan bahwa dalam pengelolaan anggaran itu tidak boleh defisit, sampai lebih dari 3 persen," ucap Badrodin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya