Liputan6.com, Solo - Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo telah surut Senin 20 Mei 2016. Namun hingga hari ini, warga masih bertahan di tenda pengungsian. Selain masih dalam status siaga bencana, warga belum bisa pulang karena rumah mereka belum layak huni.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (21/6/2016), posko penanggulangan banjir dan tenda pengungsian masih terpasang di atas tanggul di pinggiran Sungai Bengawan, tepatnya di kawasan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.Â
Baca Juga
Banjir yang melanda kota Solo, pada Sabtu malam 18 Juni 2016 sudah surut sejak Senin siang 20 Juni 2016. Warga pun sudah membersihkan rumah mereka dari lumpur sisa banjir.
Advertisement
Tumpukan perabot dan barang-barang yang bisa diselamatkan di jemur di depan rumah masing-masing. Meski demikian, warga korban banjir masih belum bisa kembali ke rumah.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih. PDAM kota Solo menyediakan tandon air untuk para pengungsi.
Tenda pengungsian baru akan dibongkar bila seluruh warga sudah bisa kembali ke rumah.
Meski debit air Bengawan Solo kini cenderung rendah, warga tetap diminta waspada mengingat status siaga bencana belum berakhir.
Â