Liputan6.com, Jakarta - Mutiara di Samudera Hindia. Pernyataan itu merupakan salah satu kampanye yang dilakukan Mozambik untuk memperkenalkan negaranya ke dunia.
Di Indonesia, Mozambik memang belum terlalu dikenal dengan baik. Namun, siapa sangka negara yang terletak di selatan Afrika ini punya potensi dan cerita menarik serta keterikatan dengan Tanah Air.
Dimulai dari kemerdekaan, mantan Dubes yang jadi Perdana Menteri hingga berbagai macam kerja sama strategis membuktikan kedekatan 2 negara beda benua ini.
Advertisement
Dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com, Duta Besar Mozambik untuk Indonesia, Maria Gustava menceritakan secara gamblang bagaimana negaranya menganggap Indonesia sebagai mitra pentingnya.
"Mozambik itu sebenarnya punya keterkaitan dengan Indonesia. Kita berada di samudera yang sama (Samudera Hindia)," sebut Gustava belum lama ini dalam program The Ambassador.
Baca Juga
"Hubungan bilateral kedua negara terbina pada 4 Oktober 1994. Saya ingin katakan sebelum itu, Indonesia membantu Mozambik menghadirkan kemerdekaannya," dia menambahkan.
Gustava menjelaskan, Indonesia yang pada 1955 menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika telah menunjukan kepeduliannya secara nyata untuk memerdekakan negara-negara di benuanya.
"Indonesia merupakan bagian dari Konferensi Bandung yang membantu negara-negara Afrika menghadirkan kemerdekaannya. Dari sana, Indonesia membantu gerakan kemerdekaan di Mozambik," ia memaparkan.
PM Mozambik
Pada kesempatan ini, Gustava juga bercerita tentang pendahulunya, Carlos Agostinho Do Rosário. Dia menerangkan, pendahulunya itu, sekarang tengah memegang jabatan penting di Mozamik, yaitu Perdana Menteri.
Carlos, kata Maria, memerintah sejak 2015. Dari waktu itu, Mozambik pun mengalami beberapa kemajuan pesat.
"Saya juga ingin menyampaikan dia adalah seorang ekonom profesional. Dia adalah orang yang tepat untuk menjalankan programnya di Mozambik, dia juga melakukan pekerjaannya dengan luar biasa," ucap dia.
Gustava menyebut, Carlos merupakan sosok yang begitu penting di negaranya. Gagasan serta ide-idenya cemerlangnya, kerap dijadikan panutan dalam menjalankan program pembangunan.
"Dia terhubung dengan grass root sampai ke atas, jadi dia dapat membawa warga Mozambik melihat bagaimana di membawa program-programnya. Dia menjabat sejak 21 Januari 2015 dan telah melakukan kerja yang sangat baik," Gustava memungkasi.
Saksikan selengkapnya wawancara khusus Liputan6.com bersama Dubes Mozambik Maria Gustava yang dipandu Farhannisa Nasution berikut ini.