Kondisi Terkini 4 Polisi Korban Penganiayaan Jakmania di GBK

Empat anggota polisi yang dirawat itu mengalami berbagai jenis luka, akibat kerusuhan yang terjadi saat laga Persija kontra Sriwijaya FC.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Jun 2016, 14:16 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2016, 14:16 WIB
20160624-Rusuh-Laga-Persija-vs-Sriwijaya-Dihentikan-HEL
Suporter Persija melempari petugas kepolisian saat terlibat kericuhan pada laga lanjutan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo antara Persija melawan Sriwijaya FC diStadion GBK Jakarta, Jumat (24/6). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Empat anggota polisi yang menjadi korban penganiayaan Jakmania saat kerusuhan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat 24 Juni lalu, masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Keempat polisi yang masih dirawat yakni ‎Brigadir Wawan, Aiptu Muhtadi, Brigadir Supriadi, dan Brigadir Hanafi.

Kordinator Operasional dan Pelayanan Medik RS Polri Komisaris Besar Yayok Witarto mengatakan, saat ini keempatnya sudah mulai pulih dan menjalani proses penyembuhan dengan baik.

"Bisa saya sampaikan bahwa di RS Polri saat ini dirawat empat anggota Polri korban kerusuhan bola beberapa waktu lalu. Kondisi keempatnya mulai membaik," tutur Yayok, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (27/6/2016).

Keempat anggota polisi yang dirawat itu mengalami berbagai jenis luka, akibat kerusuhan yang terjadi saat laga Persija kontra Sriwijaya FC itu. Seperti Brigadir Wawan yang mengalami luka di kepala dan tangan, tepatnya jari kiri.

Kemudian Aiptu Muhtadi mengalami luka memar dan trauma di perut. Brigadir Supriyadi terluka di kepala dan hidung. "Ketiganya dirawat di ruang VIP," terang Yayok.

Sementara Brigadir Hanafi yang kondisinya paling parah saat pertama kali dibawa rumah sakit tersebut, mengalami luka di wajah dan masih berada dalam ruang ICU B RS Polri. Namun, Yayok menyatakan kondisi seluruh korban sudah mulai membaik dibanding pertama kali datang untuk penanganan medis.

Pengobatan para petugas itu, lanjut Yayok, melibatkan dokter dari berbagai bidang seperti ahli bedah, saraf, penyakit dalam, dan lainnya. Kendati, dia mengaku belum dapat memperkirakan kapan para korban bisa pulang dari rumah sakit.

"Masih belum tahu. Mereka masih dalam perawatan saat ini," pungkas Yayok.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya