Rawan, Polisi Minta Pemudik Tak Gunakan Jalur Alternatif di Bogor

Kapolres Bogor AKB Suyudi Ario Seto mengatakan jalan alternatif ini minim penerangan, rusak, rawan longsor serta kriminalitas.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 01 Jul 2016, 06:37 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 06:37 WIB
20160506-Macet di Puncak-Bogor-Johan Tallo
Sejumlah kendaraan terjebak macet di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jum'at (6/5). Pada hari kedua libur panjang akhir pekan kepadatan kendaraan dan kemacetan masih terjadi di jalur Puncak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bogor - Musim mudik atau liburan, wilayah Bogor, Jawa Barat selalu padat. Walau Bogor memiliki sejumlah jalur alternatif, kepolisian tidak menyarankan pemudik melalui jalan ini.

Kepolisian pun meminta pemudik untuk menggunakan jalur utama.

Kapolres Bogor AKB Suyudi Ario Seto mengatakan minimnya penerangan, kondisi jalan rusak, rawan longsor serta kriminalitas merupakan alasannya.

"Jika jalur utama masih bisa digunakan, pemudik lebih dianjurkan untuk menggunakan jalur utama, karena penerangan minim itu cukup berisiko," kata Suyudi usai gelar pasukan Operasi Ramadniya 2016 di Lapangan Tegar Beriman, Bogor, Kamis 30 Juni 2016.

Jalur alternatif yang dimaksud antara lain Cihideung-Sukabumi, Cijayanti-Pasir Angin, dan Jonggol-Cianjur.

"Rata-rata jalur alternatif minim penerangan dan rawan longsor," ujar Suyudi.

Dia menjelaskan, dalam pengamanan mudik Lebaran tahun ini, Kepolisian Resor Bogor mengerahkan 3.000 lebih pasukan. Ribuan pasukan ini akan ditempatkan di 100 Pos Gatur.

"Pos paling banyak di jalur Puncak dan Sukabumi. Karena di dua wilayah itu menjadi jalur utama arus mudik," kata dia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya