Liputan6.com, Jakarta - Pascatragedi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, pengawasan di Pelabuhan Merak terus ditingkatkan. Namun, kepolisian belum menambah jumlah personelnya.
"Hanya giat pengawasan di tingkatkan dengan patroli," kata Kepala Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Merak, Ajun Komisaris Nana Supriyatna, dalam pesan singkatnya, Selasa (5/7/2016).
Baca Juga
Menurut dia, patroli dan pengawasan terus ditingkatkan. Namun, polisi belum akan menambah jumlah personel di pelabuhan tersebut.
Advertisement
Dia menilai 500 personel di bawah komandonya, sudah terbilang cukup. "Kita personel masih standby. Tidak ada penambahan personel," ujar Nana.
Sebelumnya, pukul 07.30 WIB, seorang pria meledakkan bom bunuh diri di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Solo, Jawa Tengah.
Pria yang kemudian diketahui bernama Nur Rohman itu meninggal seketika. Pria 30-an tahun tersebut menerobos masuk ke Mapolresta Solo.
Petugas Provos pun mengejarnya. Saat itu, pelaku berputar arah. Bom kemudian diledakkan ketika dia akan keluar dari mapolres.
Dia ingin menyasar polisi yang tengah apel pagi di mapolresta tersebut.
Pada musim mudik Lebaran 2015, teror bom menghantui Pelabuhan Merak. Bom itu diletakkan di lubang angin toilet. Beruntung, bom tersebut tak sempat meledak dan berhasil diamankan oleh Tim Gegana Polda Banten.