Liputan6.com, Jakarta - Pembunuh sekaligus pembuang jenazah wanita dalam boks di kolong tol Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Calvin Supargo kedatangan tamu, seorang wanita muda. Saat itu, Calvin sedang diperiksa di Mapolsek Metro Penjaringan.
Kedatangan wanita berambut panjang yang mengenakan sweater abu-abu itu, mengundang tanya penyidik yang tengah memeriksa Calvin.
Wanita berkulit sawo matang itu duduk sambil terus menangis di teras, persis di depan ruang pemeriksaan Calvin. Sesekali wanita itu berteriak histeris.
"Saya Lisa. Saya mau ketemu (Calvin). Saya mau bicara sebentar aja," kata wanita muda itu kepada Liputan6.com, Jakarta Utara, Rabu sore (13/7/2016).
Calvin akhirnya mengetahui kedatangan wanita yang mengaku Lisa itu. Dari dalam ruang pemeriksaan, Calvin hanya melambaikan tangan. Keduanya saling pandang tanpa bicara.
Tak lama, Kasubnit 3 Polsek Penjaringan Ajun Komisaris Bayu Wisesa keluar dari ruangan pemeriksaan. Dia menemui Lisa dan mengatakan Calvin tidak dapat ditemui, apalagi untuk berbincang-bincang.
"Dia lagi diperiksa. Enggak bisa kamu ketemu. Kamu mau tunggu sampai malam juga enggak bisa," kata Bayu kepada Lisa.
Tapi Lisa bersikukuh tetap ingin bertemu Calvin. Dia mengaku ada yang harus dibicarakan bersama pria yang diduga sebagai pembunuh Farah. Lisa mengaku rindu.
"Kenapa enggak bisa? Sekarang emang lagi apa Calvin? Saya cuman ingin meluk dia. Sebentar aja. Enggak boleh mau peluk aja?" desak Lisa.
Namun, Bayu tetap melarang. Dia hanya menjanjikan akan memberikan kesempatan kepada Lisa menemui Calvin.
"Nanti dijadwalkan. Enggak bisa sekarang, nanti dihubungi kalau sudah bisa dijenguk," tegas Bayu.
Lisa menyerah. Wanita yang mengaku tinggal di Lagoa, Koja, Jakarta Utara itu memutuskan pulang. Dia datang bersama kakaknya ke Mapolsek Penjaringan, setelah melihat berita Calvin tertangkap.
Saat akan pulang, langkah Lisa lunglai dan sesekali terjatuh. Dia berteriak-teriak di depan halaman Mapolsek Penjaringan sambil memanggil kakaknya.
"Ya ampun. Kakak...tolong...aduhhh," teriak Lisa sambil duduk usai terjatuh di trotoar depan Mapolsek Penjaringan. Tak lama, Lisa pun dipapah sang kakak ke sepeda motor yang mereka kendarai.
Sementara, Calvin mengakui wanita yang datang itu adalah kekasihnya. "Itu pacar saya. Pacar saya," sebut Calvin, sebelum masuk ke mobil penyidik, yang akan membawa ke kali Gunung Sahari untuk menunjukkan barang bukti yang dibuangnya.
Advertisement
Pembunuhan Farah
Farah Nikmah Ridallah tewas di tangan Calvin alias CS, karena sakit hati dengan perkataan karyawan bank swasta itu. Calvin dan Farah adalah teman kencan semalam.
Pada Jumat 8 Juli 2016 sekitar pukul 19.00 WIB, Calvin menghubungi Farah melalui telepon dan Whatsapp, agar datang ke apartemennya, Apartemen Aston Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Tiba di apartemen, Farah sempat berbincang di lobi dengan Calvin. Keduanya lalu naik ke kamar Calvin dan diduga berhubungan intim sekitar pukul 21.00 WIB. Farah pun mendapat imbalan Rp 4 juta dari Calvin. Keduanya lalu tidur bersama hingga pagi.
Keesokan harinya, pada Sabtu 9 Juli 2016, Farah dan Calvin makan siang di lantai dua apartemen. Lalu, Calvin kembali mengajak berhubungan badan, namun Farah menolaknya, sambil mengeluarkan kata-kata yang menyinggung pengusaha itu.
Amarah Calvin tersulut, dan mencekik Farah hingga tewas. Cavin kemudian menyimpan jenazah Farah dalam boks lalu dibuang bawah jembatan tol PIK. Barang-barang Farah kemudian dibuang ke kali Gunung Sahari, Jakarta Utara.
Sabtu sore, warga Penjaringan, Jakarta Utara menemukan jenazah korban pembunuhan itu di kolong Tol Pantai Indah Kapuk (PIK).