Menhan Beberkan Hasil Operasi Militer Filipina Serbu Abu Sayyaf

Filipina melarang Indonesia ikut campur dalam operasi militer itu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Jul 2016, 14:11 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 14:11 WIB
20150921-Mentri-Pertahanan-Ryamizard-Ryacudu
Mentri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompllek Parlemen Jakarta, Senin (21/9/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan puluhan anggota dari Kelompok Abu Sayyaf tewas dan luka-luka setelah diserbu tentara Filipina dalam operasi pembebasan para sandera.

"Hasilnya beberapa hari yang lalu ada 40 pemberontak yang mati, ada 37 luka-luka, sebagian ditangkap," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Ryamizard menjelaskan, dalam operasi militer tersebut, dikerahkan 10 ribu tentara dengan persenjataan lengkap. Namun belum ada kabar apakah sandera berhasil dibebaskan atau tidak dari hasil penyerangan itu.

"Kita lagi mantau operasi tentara Filipina. Sejak minggu lalu koordinasi terus," ujar dia.

Karena sudah mengerahkan 10 ribu tentaranya, maka otoritas Filipina meminta agar TNI tidak mengirim pasukannya.

"Dia melakukan kegiatan. Kita diminta untuk memantau dulu. 10 ribu tentara kan bukan sedikit. Kalau kita nambah-nambah bisa kacau itu. Biarkan saja. Itu kan sudah ada hasilnya," Ryamizard menandaskan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya