VIDEO: Orangtua Sebut Anaknya Panas dan Diare Usai Divaksin Palsu

Selain mengalami panas dan diare usai divaksin palsu, orangtua korban juga mengaku anaknya belum bisa bicara hingga usia 2 tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Jul 2016, 18:02 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 18:02 WIB
Kasus Vaksin Palsu
Selain mengalami panas dan diare usai divaksin, orangtua korban juga mengaku anaknya belum bisa bicara hingga usia 2 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Ridsa merupakan orangtua Rasqa yang kini berusia dua tahun. Hingga kini Ridsa tak bisa percaya rumah sakit memberikan vaksin palsu pada anaknya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (15/6/2016), Rasqa telah berulang kali diimunisasi di rumah sakit itu dengan biaya Rp 400 ribu hingga Rp 1,2 juta. Alih-alih sehat, balita itu malah tak juga bisa berbicara.

Setelah divaksin, anaknya mengalami panas dan diare. Dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda memintanya dirawat di rumah sakit lain.

Sementara orangtua lain juga mempersoalkan vaksin serupa. Beralasan stok habis, suster rumah sakit itu lalu menawarkan vaksin dari persediaan pribadi.

Awalnya suster tak memberikan kuitansi, namun setelah keluarga pasien bersikeras, suster tersebut memberi kuitansi dengan nominal Rp 750 ribu, bukan Rp 1,75 juta seperti yang dibayarnya.

Hingga kini, ratusan orangtua anak masih berada di Rumah Sakit Harapan Bunda. Mereka menunggu keterangan manajemen rumah sakit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya