Jasad Bertahi Lalat Itu Santoso?

Dugaan kuat jasad yang tewas dalam baku tembak terlihat dari ciri fisik dan dua perempuan yang tak lain adalah istri Santoso.

oleh Luqman RimadiSilvanus AlvinAndrie Harianto diperbarui 19 Jul 2016, 09:22 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 09:22 WIB
Perburuan Santoso
Kapolri mengakui terjadi baku tembak polisi dan kelompok Santoso.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan masuk ke telepon genggam para perwira polisi, Senin 18 Juli 2016. Bunyinya adalah baku tembak di kawasan pegunungan Tambarana, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 18.30 Wita. Aparat menembak mati dua orang kelompok lawan. Tiga lainnya, yaitu dua perempuan dan seorang laki-laki kabur dalam upaya penyergapan kelompok teroris Santoso.

Kabar mengejutkan lainnya adalah, bahwa salah satu jasad yang dilumpuhkan belasan aparat gabungan TNI/Polri itu adalah Santoso. Gembong teroris paling dicari aparat Indonesia sejak teror perampokan dan penembakan di BCA, Palu, Sulawesi Tengah, 20 Mei 2011.

"Saya menduga kuat yang tewas dalam kontak tembak adalah Santoso," kata Komandan Satgas Tinombala dan juga Wakapolda Sulteng Kombes Leo Bona Lubis, saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin malam kemarin.

Dugaan itu bukan tanpa dasar. Dari ciri-ciri salah satu jasad tersebut memiliki tahi lalat di wajahnya. Selain juga dua wanita yang kabur diduga adalah istri Santoso.

"Mereka adalah akhwat atau istri Santoso yang selama ini menemani Santoso di hutan," kata Leo.

Pihak kepolisian dan TNI juga memiliki dugaan kuat bahwa jasad teroris dalam baku tembak itu adalah Santoso.

"Dua orang meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Tatang Sulaiman, Senin malam kemarin.

Baku tembak tersebut, kata Tatang, melibatkan Batalyon Raider 515 Kostrad yang diperbantukan di Satgas Tinombala dalam upaya pengejaran Santoso.

Saat ini tim TNI/Polri masih melakukan evakuasi terhadap jasad diduga Santoso dan seorang pria yang belum diketahui identitasnya tersebut. Tidak mudah untuk menjangkau daerah yang menjadi titik baku tembak. Lokasi berjarak 60 kilometer dari Poso. Sementara petugas masih harus berjalan 8-10 kilometer ke pegunungan dengan medan terjal di tengah hutan lebat.

Adapun beberapa kasus yang melibatkan Santoso dari tahun 2011 hingga 2016, adalah sebagai berikut:

2011
1. Penembakan Anggota Polri di Bank BCA Palu,  25 Mei 2011

2012
2. Peledakan Bom di Rumah warga di Korowouw, 22 Februari 2011
3. Penembakan Hasman Sao di Desa Masani, 7 November 2012
4. Pembunuhan 2 anggota Polri Andi Sapa dan Sudirman, 16 Nop 2012
5. Peledakan Bom (Kawua) di rumah Okrifel Mamuaja, 9 November 2012
6. Bom Pos Lantas Smaker, 22 November 2012
7. Penembakan Noldy Ombolado, 27 Agustus 2012
8. Kontak Penangkapan Kholid Tobingo, 3 November 2012
9. Penyerangan Polsek Poso Pesisir Utara, 15 November 2012
10. Penyerangan Patroli Brimob di Kalora, 20 Desember 2012
11. Bom Pos Natal Pasar Sentral Poso, 25 Desember 2012

2013
12. Bom Bunuh diri Polres Poso, 3 Juni 2013
13. Temuan bom Pipa di Jalan Pulau Irian, 2 Maret 2013
14. Temuan Bahan Bom Urea Nitrat sebanyak 7 Jeriken @30 Liter
15. Bom di Mapolres Palu, 14 Mei 2013
16. Bom di Mapolsek Paltim, 18 Mei 2013

2014
17. Penembakan Mapolsek Poso Pesisir Utara, Juni 2014
18. Bom di depan Pos Polmas Pantango Lembah, 24 Februari 2014
19. Bom Pantango lembah (Bom Tangki seprot Hama), 25 Februari 2015
20. Bom di Dewua, 9 Oktober 2014,
21. Penyerangan Mobil Taktis Brimob di Jl Tangkura, 7 November 2014
22. Penembakan Amir alias Cama, 2 Juni 2014
23. Penculikan 2 warga di Sedoa, 15 Desember 2014
24. Penculikan 3 warga Tamadue
25. Pembunuhan Fadly (alm) di Taunca, 18 September 2014

2015
26. Pembunuhan 3 warga di Taunca, 16 Januari 2015
27. Pembunuhan 3 warga Sausu, 16-17 September 2015
28. Penembakan Iptu Bryan, 17 Agustus 2015
29. Penembakan Serma Zainudin, 29 November 2015

2016
30. Penembakan Brigadir Wahyudi Saputra (alm) di Sanginora, 9 Februari 2016

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya