Operasi Tinombala Akan Dievaluasi

Pada 10 Agustus 2016, operasi pengejaran teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) usai.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jul 2016, 13:50 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2016, 13:50 WIB
2000 Personel Gabungan TNI-Polri Kepung Santoso
Operasi ini dikenal dengan sandi 'Tinombala'. Targetnya pimpinan kelompok yang terafiliasi dengan ISIS ini tertangkap hidup atau mati.

Liputan6.com, Jakarta - Polri berencana mengevaluasi terkait kinerja dari Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala. Sebab pada 10 Agustus 2016, operasi pengejaran teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) usai.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan evaluasi berlangsung pada 6 Agustus 2016. Sejumlah pembahasan akan disampaikan dalam evaluasi ini.

"Nanti akan diputuskan proses selanjutnya TO (target operasi). Yang jelas tekad dari Polri bagaimana sebaiknya operasi ini bisa tuntas," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Boy menambahkan, Operasi Tinombala sudah berjalan sesuai rencana. Apalagi baru-baru ini Satgas telah melumpuhkan sasaran utama yang selama ini diburu, yaitu Santoso.

Meski demikian, ia menilai masih ada beberapa tugas yang wajib dituntaskan Satgas Operasi Tinombala. Di antaranya adalah memburu Ali Kalora, Basri, dan belasan pengikut MIT yang masih bersembunyi di hutan.

"Selanjutnya mereka (Satgas) memikirkan langkah terbaik untuk menemukan jejak teroris lainnya, sebagaimana penemuan jejak lima orang yang bertemu saat patroli kemarin (Senin 18 Juli 2016)," tandas Boy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya