Liputan6.com, Jakarta - Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie punya kenangan tersendiri terhadap Universitas Indonesia (UI). Kampus di mana Presiden ke-3 RI itu mengenyam bangku perkuliahan di Fakultas Teknik yang kala itu berada di Bandung, Jawa Barat.
Sekitar tahun 1950, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga di lima kota. Yaitu di Jakarta, Bandung, Bogor, Makassar, dan Surabaya.
"Saya ikut tes masuk UI dan diterima. Saya kuliah di UI pada usia 18 tahun. Saya belajar banyak di UI. Saya juga dapat menulis buku yang hingga kini buku tersebut sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa," tutur Habibie di sela-sela pembicaraannya dalam Halalbihalal dan Gathering Pemira Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (23/7/2016).
Advertisement
Sewaktu Kuliah di Universitas Indonesia, Habibie tak pernah lepas dari keisengan para seniornya. Dia diminta menuruti perintah mereka. "Saya selalu diplonco" kenang Habibie
Selama menjadi mahasiswa baru Fakultas Teknik UI, setiap pagi Habibie disuruh membangunkan mahasiswi seniornya dengan menirukan suara ayam.
"Tugas saya setiap pagi harus ke asrama wanita untuk menyuarakan kukuruyuk seperti ayam," ujar Habibie.
Karena tugasnya itulah, Habibie mendapatkan nama panggilan Bangsat oleh senior-seniornya.
"Hai nama kamu siapa? Bangsat. Bangsat itu apa? Bangsat adalah pencuri hati wanita," kenang Habibie saat menceritakan kisahnya.
Habibie menuturkan, awalnya ia berkeinginan untuk mengambil jurusan Fisika Murni, Namun kala itu jurusan tersebut tidak ada sehingga ia mengambil jurusan Teknik. Setelah 8 bulan di UI, ia kemudian menimba ilmu di Rhenisch Wesfalische Tehnisce Hochscule (RWTH), Jerman.
"Jadi saya punya kartu mahasiswa itu dua. Satunya UI satu Universitas RWTH di Jerman," ujar Habibie.