Kronologi Eksekusi Mati Freddy Budiman dan 3 WN Asing

Empat terpidana dipastikan telah dieksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Jumat (29/7/2016) dini hari.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jul 2016, 03:37 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 03:37 WIB
Ilustrasi Liputan Khusus Eksekusi Mati
Ilustrasi Liputan Khusus Eksekusi Mati

Liputan6.com, Cilacap - Empat terpidana dipastikan telah dieksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Jumat (29/7/2016) dini hari. Mereka adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus dan Humprey Ejike.

Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, kronologi eksekusi mati empat gembong narkoba itu dimulai Kamis 28 Juli pukul 23.30 WIB dengan mengumpulkan mereka ke lapangan tembak di posko Pulau Nusakambangan.

Kemudian pada pukul 00.30 WIB, Koordinator Lapas Se-Nusakambangan Abdul Aris mengungkap, eksekusi mati masih berlangsung di tengah guyuran hujan dan sambaran petir. Saat itu baru 3 terpidana yang dieksekusi mati.

Lalu, pada pukul 00.45 WIB, eksekusi empat terpidana rampung dilakukan. Dan sekitar pukul 02.00 WIB, Jaksa Agung Muda Pidana Umum Noor Rachmat membeberkan alasan pihaknya hanya mengeksekusi mati empat terpidana.

Freddy Budiman (37) merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang dipidana mati atas kasus impor 1,4 juta butir ekstasi. Tiga terpidana lainnya yang telah dieksekusi mati adalah Michael Titus (34) warga Nigeria, dengan barang bukti 5.223 gram heroin, Humprey Ejike alias Doktor (40) warga Nigeria dengan barang bukti 300 gram heroin, dan Cajetan Uchena Onyeworo Seck Osmane (34) warga Afrika Selatan dengan barang bukti 2,4 Kg heroin.

"Anda perlu tahu, Seck Osmane ini pemasok kepada lainnya dan pengedar. Dia memasok heroin. Michael Titus juga begitu. Dan Doktor (Humprey) ini juga licik dengan cara kamuflase warung makannya. Itulah alasannya," jelas Noor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya