Dinas Pemakaman DKI Temukan 164 Makam Fiktif di TPU Tegal Alur

Hampir Setengah njumlah makam fiktif yang ditemukan di Jakarta ada di TPU Tegal Alur

oleh Muslim AR diperbarui 29 Jul 2016, 22:36 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 22:36 WIB
20160728-Makam-Fiktif-Jakarta-Djafar-Muchlisin-GMS
Pekerja membongkar makam fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (28/7). 4 makam di bongkar dari total terindikasi 14 makam fiktif yang ditemukan di TPU tersebut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah makam fiktif di Jakarta, semakin meningkat. Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat menjadi tempat yang paling banyak terdapat makam fiktif. Total sampai hari ini ditemukan 164 makam diduga fiktif.

Jumlah itu merupakan setengahnya dari total jumlah makam fiktif yang ditemukan dari beberapa TPU di Jakarta

"DI Tegal Alur paling besar, ada 164. Sedangkan total keseluruhan yang ditemukan di Jakarta ada 376 makam," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlis di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, (29/7/2016).

Menurut Djafar, 367 makam fiktif tersebar di tujuh tempat pemakaman umum yang ada di Jakarta, beberapa di antaranya yaitu di TPU Karet Bivak, Karet Pasar Baru, Kawi-kawi, dan Pondok Ranggon.

Djafar mengatakan, pihaknya terus mencari makam fiktif yang dijadikan lahan bisnis oleh oknum di TPU.  "Saat ini masih dilakukan penyisiran masih berjalan terus dan masih melakukan pengembangan," terang Djafar.

Menurut Djafar makam fiktif diketahui lantaran ditemukan gundukan yang tidak ada dalam catatan registrasi. Gundukan itu diduga sengaja dibuat untuk menyamarkan lahan agar dianggap sudah terisi. Padahal, tidak ada jenazah dalam lahan petakan tersebut.

Dari kasus makam fiktif ini, kata Djafar sudah ada 48 pengawas TPU yang diduga terlibat dalam pembuatan makam fiktif. Mereka saat ini terancam dipecat atau minimal dimutasi jika terbukti terlibat bisnis tersebut.

"Yang sudah dipecat pegawai harian lepas makam ada 8 orang. Jumlahnya mungkin akan semakin bertambah," kata dia.

Djafar mengimbau warga untuk melaporkan jika kedapatan ada oknum pengawas pemakaman yang meminta uang lebih, atau menawarkan jasa makam. Ia juga meminta warga melapor jika dimintai iuran pemakaman yang jumlahnya tak wajar.

"Kita berupaya mengurangi itu, makanya sosialisasi petugas kita juga perkuat," Djafar menandaskan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya