Haris Azhar: Siapa yang Bisa Bangunkan Freddy Budiman?

Diakui Haris kalau saat itu tidak ada alat perekam atau pencatat yang dapat dibawa karena aturan di Lapas Nusakambangan sangat ketat.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 30 Jul 2016, 06:41 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2016, 06:41 WIB
20160224-Amnesty International Luncurkan Laporan HAM 2015-Jakarta
Koordinator KontraS, Haris Azhar (kiri) menyimak pernyataan saat peluncuran Laporan HAM 2015 Amnesty International di Jakarta, Rabu (24/2/2016). Amnesty International meluncurkan buku Laporan HAM sepanjang 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menegaskan, tulisan soal cerita Freddy Budiman kepadanya memang benar. Namun, diakui Haris kalau saat itu tidak ada alat perekam atau pencatat yang dapat dibawa karena aturan di Lapas Nusakambangan sangat ketat.

Tapi, gambaran suasana dan lokasi saat Freddy bercerita kepadanya, menurut dia harusnya bisa dijadikan mereka yang ragu untuk dijadikan bahan pertimbangan. Karena, saat ini sudah tak bisa untuk meminta konfirmasi kepada Freddy Budiman tentang pertemuan keduanya.

"Siapa yang bisa bangunkan Freddy Budiman? Ada petunjuk lain yang bisa dikembangkan dan saya gambarkan tentang tempat. Dan itu bisa buat informasi tambahan," kata Haris di kantor Kontras di Kramat Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2016) malam.

Dia menuturkan, harusnya bukan dirinya yang diminta untuk membuktikan, karena itu kewajiban aparat penegak hukum. "Secara normatif pembuktian tugasnya negara," tegas Haris.

Dia pun bersedia dan siap sepenuhnya jika pihak Polri, TNI, dan BNN memanggilnya untuk mengungkapkan atau menggali lebih dalam soal cerita Freddy. "Saya siap, kabarnya Pak Boy Rafli juga akan ketemu dengan saya," ujar Haris.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian angkat bicara soal beredarnya pembicaraan Koordinator Kontras Haris Azhar dengan terpidana mati Freddy Budiman. Tito mengaku sudah menugaskan Kadiv Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar untuk bertemu dengan Haris.

"Saya sudah tugaskan Pak Kadiv Humas untuk bertemu Pak Haris Azhar, informasinya tepatnya seperti apa. Karena kalau kita lihat yang beredar viral itu informasinya kan enggak jelas, ada polisi, ada disebut nama BNN, yang lain-lain ya. Nah kita ingin tahu," ucap Tito di kantornya, Jakarta, Jumat kemarin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya