Liputan6.com, Lebak - Jumlah penderita demam berdarah dengue di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai Jumat kemarin menembus angka 590 orang dan dilaporkan empat warga meninggal dunia.
"Kami mengingatkan warga agar mewaspadai penyebaran DBD, terlebih ketika curah hujan terus meningkat," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmutallah di Lebak seperti dikutip Antara, Jumat (29/7/2016).
Baca Juga
Penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Lebak cukup mengkhawatirkan karena curah hujan meningkat sehingga berpeluang berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti atau nyamuk pembawa virus DBD.
Advertisement
Meskipun penyebaran penyakit DBD meningkat, dinas kesehatan setempat belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Saat ini, penderita DBD hanya menyerang di beberapa kawasan yang menjadikan daerah endemis.
Kebanyakan warga yang terserang DBD pada daerah kawasan padat penduduk, seperti Rangkasbitung, Cibadak, Wanasalam, Kalanganyar, Maja, Sajira, Cipanas, Malingping, Bayah dan Warunggunung.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah endemis DBD agar meningkatkan kewaspadaan serangan penyakit menular yang mematikan," kata Firman.
Untuk memutus mata rantai penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun.
"Kami berharap warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan itu," kata Firman.
Dia meminta masyarakat jika mengalami demam tinggi selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas. Sebab jika terlambat mendapat pengobatan medis, maka pasien itu akan mengalami sok pendarahan hebat.
"Jika warga positif teridentifikasi DBD maka segera mendapat pengobatan medis," pungkas Firman.