Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo, dalam puncak peringatan ke-23 Hari Keluarga Nasional (Harganas) di halaman rumah jabatan gubernur NTT, Kota Kupang.
Dalam acara tersebut, Menteri Puan berkesempatan menyerahkan sejumlah bantuan. Di antaranya berupa makanan pendamping ASI kepada perwakilan kader Posyandu.
Baca Juga
Selain itu, juga bantuan Program Keluarga Harapan yang diberikan kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Kemudian juga beras sejahtera dan olahan ikan kepada perwakilan masyarakat prasejahtera, beasiswa Baznas, Kartu Indonesia Sehat, paket Bina Keluarga Balita (BKB) kit, dan paket Genre, ATTG.
Advertisement
Selain Ibu Iriana Jokowi, acara juga dihadiri jajaran menteri Kabinet Kerja, para gubernur, bupati/wali kota, tim penggerak PKK baik pusat maupun daerah, jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat dan daerah, kader Posyandu, dan sebagainya.
Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kabupaten/kota se-Indonesia yang telah berhasil menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, gerakan Posyandu, pembangunan keluarga dan program Keluarga Berencana.
Presiden Jokowi dalam pengantar sambutannya menekankan pentingnya pembangunan keluarga selain pembangunan infrastruktur yang kini gencar dilakukannya.
“Pembangunan juga mencakup pranata sosial di dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat keluarga, karena dari keluarga pula anak-anak Indonesia lahir dan diharapkan menjadi generasi bangsa yang unggul, berbudi pekerti luhur, dan siap bersaing,” ujar Jokowi, Sabtu (30/7/2016).
Presiden Jokowi menambahkan bahwa Harganas harus dimaknai sebagai penguat fungsi keluarga terutama fungsi perlindungan terhadap anak dari kekerasan, dampak negatif teknologi dan akses informasi. “Keluarga juga harus berperan aktif menumbuhkan dan menjadi agen perubahan bagi Gerakan Nasional Revolusi Mental.”
BKKBN dalam peringatan puncak Harganas tahun 2016 ini memperkenalkan empat konsep besar, yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, kekuarga berdaya, dan keluarga peduli serta berbagi. Jokowi berharap empat konsep ini tidak hanya sekadar jargon tetapi juga menjadi suatu kerja nyata oleh BKKBN.