Haris Azhar Ingin Bahas Hal Penting ke Buwas soal Freddy Budiman

Oleh karena itu, Buwas masih mencari waktu yang pas untuk bertemu dengan Haris Kontras.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 08 Agu 2016, 16:47 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 16:47 WIB
20160808-BNN-Periksa-Mantan-Kalapas-Nusakambangan-Soal-Freddy-Budiman-Budi-Waseso-YR
Kepala BNN Komjen Budi Waseso memberikan keterangan mengenai pemanggilan Liberty Sitinjak, Jakarta, Senin (8/8). BNN memanggil Liberty Sitinjak untuk mengusut testimoni Freddy Budiman yang diungkap Haris Azhar. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) mengungkap Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar telah memberikan keterangan ke tim internal. Namun, Buwas akan kembali bertemu dengan Haris.

Menurut dia, ada sejumlah hal penting yang ingin disampaikan Haris. "Saudara Haris sudah memberikan beberapa keterangan pada kita. Namun demikian, beliau juga akan ketemu dengan saya. Karena menurut beliau, ada hal yang penting yang perlu disampaikan kepada saya," tutur Buwas di Gedung BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).

Oleh karena itu, dia mencari waktu yang tepat, agar dapat bertemu dengan Haris secara leluasa. "Tinggal waktunya saja. Saya enggak tahu. Nanti cari waktu yang pas," jelas Buwas.

Sementara itu, Kepala Humas BNN Kombes Slamet Pribadi mengatakan tim internal BNN memang sudah merencanakan untuk memanggil Haris Azhar terkait cuitan gembong narkoba, Freddy Budiman. Dia pun menyebut ada kemungkinan pertemuan BNN dengan Haris akan berlangsung pada minggu ini.

"Haris minta waktu sehubungan dengan pemeriksaan. Kurang tahu dijadwalkan kapan. Mungkin minggu ini," beber Slamet.

Pemanggilan yang mulai digencarkan itu merupakan bentuk keseriusan BNN dalam mengumpulkan informasi terkait cuitan Freddy yang kini menjadi viral di sosial media. Pasalnya, isi dari tulisan yang dirilis oleh Haris itu dirasa sudah mencederai institusi negara itu.

"Semua yang katanya itu harus terkonfirmasi," pungkas Slamet.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya