VIDEO: Wacana Full Day School Menuai Pro dan Kontra

Wacana full day school ditolak sekolah yang gedungnya dipakai untuk kelas pagi dan siang hari.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Agu 2016, 14:24 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 14:24 WIB
Tweet Netizen
Wacana full day school menuai kontroversi.

Liputan6.com, Jakarta - Wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberlakukan sekolah sehari penuh atau full day school menuai pro dan kontra. Dalam kebijakan ini, jam sekolah siswa SD dan SMP menjadi pukul 07.00 hingga 17.00.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (9/8/2016), wacana ini ditanggapi beragam para orangtua dan siswa. Ada yang mendukung dan ada yang tidak setuju dengan berbagai alasan.

Pihak sekolah masih menunggu keputusan terkait wacana full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Wacana full day school juga ditolak pihak sekolah yang gedungnya dipakai untuk kelas pagi dan siang hari. Jika full day school diterapkan, maka siswa sore tidak bisa mendapatkan ruang belajar.

Sementara itu, Mendikbud bertemu dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Selasa pagi.

"Konsultasi dengan Menko, itu sebetulnya kita sedang mencari cara bagaimana progam pendidikan karakter di tingkat SD dan SMP itu bisa dilaksanakan itu, antara lain kan itu nanti kegiatannya tidak masuk di dalam mata pelajaran karena itu perlu waktu," kata Muhadjir Effendy.

Sejak diwacanakan, full day school menjadi trending topik di media sosial. Kebanyakan netizen memprotes kebijakan ini dengan berbagai alasan.

Seperti cuitan Cipluk Carlita "@Cipluk Carlita #FullDaySchool is still trending. Pekerja kantoran aja bisa capek kerja seharian. Apa kabar anak sekolah?"

Lain halnya cuitan dari Meri DT, "@zevanya #FullDaySchool mungkin bagus, tapi tidak untuk semua tempat, anak dan sekolah."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya