Liputan6.com, Jakarta - Tangisan ibu siswi SMK korban dugaan pencabulan 3 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jakarta Pusat pecah di Komisi Nasional Perlindungan Anak. Air matanya terus berlinang bahkan sebelum ia membuka mulut.
Ibu korban brinisial TN ini mengaku anaknya sering menangis dan berteriak-teriak saat di rumah, bahkan dalam kesehariannya sering menyendiri.
"Kondisi anak saya suka melamun sendiri, nangis dan menjerit-jerit. Masih shock," kata TN di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016).
TN mengatakan tidak terima dengan adanya kabar kasus anaknya akan dihentikan atau SP3 oleh polisi. "Saya meminta keadilan, saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini," ujar dia sambil terus menangis.
Dengan terus menunduk dan mengusap air matanya, TN menyatakan akan terus mencari keadilan bagi anaknya yang menjadi korban kejahatan seksual.
"Saya meminta bantuan ke sini (Komnas PA) dan ingin kasus ini terkuat terang benderang," tutur TN.
Siswi SMK mengaku dicabuli tiga PNS Jakarta Pusat pada Rabu 3 Agustus 2016, sekitar pukul 12.00 WIB. Dia lalu melaporkan yang dialaminya itu ke pihak kepolisian.
Dalam laporannya dia mengaku dibekap dari belakang dan dibawa tiga orang PNS. Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat yang telah merampungkan pemeriksaan terhadap siswi SMK tersebut menyatakan tidak menemukan adanya unsur kejahatan seksual seperti yang dituduhkan siswi yang tengah magang di kantor Wali Kota Jakarta Pusat tersebut.
"Hasil konfrontasi yang dihadiri para PNS Pemkot Jakarta Pusat, terlapor dan pelapor sebagai berikut, saksi H pada hari itu sedang lepas dinas. Saksi AA di jam yang sama, sedang dinas di luar kantor, di hotel daerah Tanah Abang bersama dua orang rekannya," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Selasa 9 Agustus 2016,
Hasil visum kedokteran juga tidak menemukan adanya unsur kejahatan seksual seperti yang dituduhkan siswi magang kepada tiga PNS DKI tersebut.
"Hasil labfor (laboratorium forensik) nihil, visum nihil, swap nihil. Kita tanya ke korban, yang dia kenal cuma A. Ditanya saksi H dan Y, dia tidak kenal," ujar Awi.
Ibu Siswi SMK Mengaku Dicabuli PNS DKI Minta Bantuan Komnas PA
TN menyatakan akan terus mencari keadilan bagi anaknya yang menjadi korban kejahatan seksual PNS DKI Jakarta.
Diperbarui 10 Agu 2016, 11:48 WIBDiterbitkan 10 Agu 2016, 11:48 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Tujuan Pembuatan Iklan: Panduan Lengkap untuk Memaksimalkan Strategi Pemasaran
Cek Bansos PKH 2025 Lewat KTP: Mudah dan Praktis Lewat Hape
6 Potret Jeje Govinda di Retret Kepala Daerah, Tampil Gagah Berseragam Komcad
Jelang Ramadan, Rano Karno Cek Ketersediaan Bahan Pokok di Jakarta
Vaksin Influenza Aman untuk Ibu Hamil? Simak Penjelasannya
Bank Mandiri Konsisten Jaga Stabilitas Perbankan dengan Fundamental Bisnis yang Solid
Profil Prasetyo Hadi, Mensesneg yang Temui Mahasiswa saat Demo Indonesia Gelap
Jual 13 Ribu Video Porno Anak SD Via Telegram, Pria di Karawang Ditangkap Polisi
Pesan Macron kepada Trump: Anda Tidak Bisa Lemah Menghadapi Putin
Jetour X70 Plus Tawarkan Kenyamanan Optimal dengan 6-Way Power Seat Adjustment
Pramono Anung dan Rano Karno Diminta Tegas Denda Rp 500 Ribu Para Pembakar Sampah
Arti Mimpi Menikah sama Teman Sekolah: Pertanda Baik atau Buruk?