Banyak Aset Lahan Bermasalah, Ahok Datangi BPN RI

Menurut Ahok, pencatatan aset milik Pemerintah Provinsi DKI banyak dipermainkan oleh PNS nakal.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Agu 2016, 18:57 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2016, 18:57 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dia datang untuk bertemu Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.

Ahok menyebut kedatangannya terkait perizinan lahan di DKI yang kerap bermasalah.

"Kita akan membahas pertanahan, soal izin dan undang-undang yang mengatur pengadaan tanah untuk publik seharusnya enggak ada pajak, enggak ada notaris," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Menurut dia, pencatatan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta banyak dipermainkan oleh PNS nakal.

"Jadi rata-rata yang digarong itu kewajiban pengembang kepada kami yang tidak disertifikatkan," ujar Ahok.

Dia menjelaskan modus yang dilakukan PNS nakal itu adalah berkomplot dengan mafia tanah. Mereka berbohong dan menyebut ada aset lahan tidak bersertifikat. Kemudian, mafia tersebut melapor polisi dengan pura-pura sebagai pemilik yang kehilangan sertifikat.

Selain mafia tanah, ada pula oknum lurah dan camat yang membantu mafia membuat sertifikat palsu.

Masalah aset, Ahok juga  ingin bekerja sama dengan BPN agar seluruh warga Jakarta memiliki sertifikat tanah resmi.
"Kan pengukurannya mahal amat, ya kalau BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) saya gratisin deh, yang penting kamu bayar sertifikat," pungkas Ahok

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya