Liputan6.com, Bogor - Harith Heithem Watiq (32), salah satu imigran asal Irak yang diamankan Kantor Imigrasi Kelas IÂ Bogor pada Senin 8 Agustus 2016 mengaku sejak sampai di Indonesia ditelantarkan.
Pencari suaka ini tak pernah mendapat bantuan dari komisi tinggi PBB urusan pengungsi atau UNHCR. Oleh sebab itu, ia terpaksa bekerja di salon sebagai tukang cukur guna menyambung hidup. "Kalau tidak bekerja, kami mati," kata Harith di Kantor Imigrasi Bogor, Kamis (11/8/2016).
Pria yang fasih berbahasa Indonesia ini menceritakan, jika dia bersama istri dan dua anaknya datang dari Irak sejak tiga tahun silam untuk mencari suaka ke negara Australia, karena negaranya dilanda peperangan.
Namun, untuk mendapat suaka dari pemerintah Australia tidak mudah dan butuh waktu cukup lama, sehingga dirinya diarahkan untuk singgah sementara di Indonesia. "Saya datang ke Indonesia pakai boat. Dan ada yang mengarahkan ke Cisarua, Bogor," ujar dia.
Selama tinggal di Cisarua, Harith mengaku mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena itu, dia nekad bekerja meski harus melanggar Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi No 19 tahun 2016.
"Saya dapat gaji dua juta satu bulan bekerja potong rambut. PBB tidak beri kami uang. Jadi saya harus nyari uang untuk bertahan hidup," kata dia.
Harits pun mulai putus asa dan hanya menerima semua keadaan, setelah terjaring razia petugas imigrasi. "Saya pusing mikirin anak istri," ujar dia.
Raad Fadhi (24), imigran asal Irak lainnya yang ikut diamankan petugas Imigrasi Bogor, mengaku terpaksa bekerja karena sudah beberapa bulan terakhir ini, sanak saudaranya di Irak sudah tidak mengirim lagi uang.
"Di Negara saya berbahaya. Sangat sulit mengirim uang ke Indonesia. Sedangkan dari Badan PBB (UNHCR) kami hanya mendapatkan dokumen dan tidak mendapatkan uang," ujar pria yang sudah tinggal dua tahun di Indonesia.
Kepala Kantor Imigrasi Bogor Herman Lukman menjelaskan, merujuk pada Peraturan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham No IMI 0342 GR 0207 tentang Penanganan Imigran sebagai Pencari Suaka dan Pengungsi, membatasi aktivitas imigran untuk membuka usaha dan bekerja formal atau non formal untuk menghasilkan uang.
"Imigran tidak boleh menerima upah, membawa kendaraan dan bekerja," kata dia.
Ia menambahkan, apabila para imigran bekerja tentunya akan menimbulkan persoalan baru di masyarakat sekitar. "Hal ini juga menjadi persoalan baru, di lain pihak warga sekitar sulit mendapatkan pekerjaan, sedangkan para imigran bekerja," ujar Herman.
Di sisi lain, para imigran mandiri atau para pencari suaka yang tiba secara ilegal di Indonesia tidak mendapatkan uang saku dari UNHCR untuk kebutuhan hidup sehari-hari. "Memang ini harus dipikirkan bersama-sama," kata dia.
Namun demikian, keenam imigran tersebut akan diproses dan ditempatkan di rudenim Kalideres, Jakarta. "Saat ini masih proses pemeriksaan. Kalau sudah selesai dikirim ke rudenim Kalideres," kata Herman.
Alasan Imigran Irak Jadi Tukang Cukur di Puncak
Pencari suaka ini tak pernah mendapat bantuan dari komisi tinggi PBB urusan pengungsi atau UNHCR.
diperbarui 11 Agu 2016, 20:50 WIBDiterbitkan 11 Agu 2016, 20:50 WIB
Kantor Imigrasi Kelas I Bogor menahan sejumlah imigran Irak pada 8 Agustus lalu. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendag Budi Santoso Sita 90 Ribu Kain Rol Impor Ilegal dari China, Segini Nilainya
PergiKuliner Festival Bakmi, Cicip Ragam Bakmi Sambil Ikutan Gim Menarik
Meningkatkan Kecerdasan Sosial, Ini 5 Teknik Berbicara yang Elegan dan Berkelas
RS Polri Sudah Identifikasi 8 Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi, 1 Jenazah Sulit Diidentifikasi
Motul Indonesia Girang Bisnisnya Naik Signifikan
Golkar Siap Jadi Partai Pelopor Instruksi Prabowo soal Makan Bergizi Gratis
Indonesia Best BUMN Awards 2024 Beri Apresiasi untuk Dedikasi BUMN pada Bangsa
Mendag: Produk Impor Ilegal Bikin Industri Tekstil Tak Berkembang
Material Handling Adalah Kunci Efisiensi Operasional Industri Modern
Penerimaan Pajak Sentuh Rp 1.517 Triliun hingga Oktober 2024
Indosat akan Gelar Indonesia AI Day 2024, Perkokoh Pemanfaatan AI untuk Berbagai Bidang
VIDEO: Supir Truk yang Tabrak Bocah di Tangerang Positif Narkoba