Liputan6.com, Jakarta - Istana Kepresidenan mulai bersolek jelang HUT ke-71 Indonesia. Beberapa hal berbeda dari tahun sebelumnya sudah disiapkan. Salah satunya seremoni membawa bendera pusaka dari Monas menuju ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
"Bendera pusaka akan diarak dari Monas," ucap Kepala Sekretaris Presiden Darmansjah Djumala di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis 11 Agustus 2016.
Darmansjah mengatakan, pemerintah menilai bendera pusaka merupakan bagian dari simbol negara yang sakral. Karena itu, butuh seremoni yang tak kalah sakral dalam membawa bendera pusaka ke Istana Merdeka sebelum dikibarkan pada Upacara Peringatan HUT ke-71 RI.
Advertisement
"Bendera pusaka sebagai simbol negara itu harus diperlakukan dengan acara yang bersifat ritual. Ada ritualnya. Jadi bukan hanya sekadar kain. Tapi adalah simbol negara yang disakralkan dan dianggap sebagai sesuatu yang dihormati," ia menjelaskan.
"Biasanya kan sesuatu yang dihormati kan kita bikin ritual kan, bikin seremoni. Nah ini ada seremoninya," Darmansjah menambahkan.
Meski acara seremoni ini terbilang baru, Darmansjah memastikan proses tetap akan terlihat sederhana dan khidmat. Aspek kemeriahan juga tak kalah penting.
"Pak Presiden sendiri yang menyampaikan bahwa bendera pusaka itu diperlakukan secara demikian," Darmansjah memungkasi penjelasan mengenai rencana mengarak bendera pusaka.