Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengatakan Pemerintah Indonesia dan Filipina terus melakukan berbagai upaya terkait pembebasan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Kendati begitu, ia menambahkan, Pemerintah Indonesia mendesak secara khusus kepada Filipina agar cepat menuntaskan penyaderaan WNI.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
"Sekarang ini usaha-usaha terus dilakukan usai diplomasi kerja sama untuk melakukan langkah-langkah yang lebih tepat. (Kami) mendorong pemerintah Filipina melakukan langkah-langkah yang lebih tepat dalam rangka menyelesaikan kasus penculikan itu," kata Wiranto, di kantornya, Senin (15/8/2016).
Advertisement
Meski mendorong melakukan upaya cepat menyelamatkan sandera, Wiranto menyatakan, prioritas utama tetap keselamatan 10 WNI tersebut.
"Dengan cara-cara lain tetap dilakukan, intinya bagaimana penyelamatan teman yang tengah disandera jadi keselamatan tersandera tetap jadi acuan utama," pungkas Wiranto.
10 WNI diculik pada awal pertengahan Juni lalu, dalam dua kejadian. Penyanderan pertama dilakukan di Perairan Sulu. Kala itu, tujuh WNI diculik. Sementara penculikan kedua terjadi di dekat perairan Malaysia, tiga WNI disekap kelompok bersenjata yang diduga kuat adalah kelompok Abu Sayyaf.