Orangtua Pasien Minta dr Indra Tersangka Vaksin Palsu Tak Ditahan

Para orangtua pasien ini minta dr Indra ditangguhkan penahanannya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Agu 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 12:40 WIB
Orangtua pasien bela tersangka vaksin palsu
Para orangtua yang membela dan memint dr Indra tersangka kasus vaksin palsu (Liputan6.com/Nanda)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orangtua pasien yang selama ini ditangani dokter Indra Sugiarno, tersangka dalam kasus vaksin palsu, mendatangi Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta Pusat. Kedatangannya dimaksudkan untuk memberikan pembelaan kepada Indra, yang menurut mereka telah mendapat kerugian besar dari kasus vaksin palsu.

"Kami ini kumpulan orangtua pasien asli dari dokter Indra. Yang sudah ditangani oleh beliau selama puluhan tahun," tutur Ketua Koalisi Stay Trus Dokter Indra, Faisal Ismail Talib di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).

Perwakilan para orangtua pasien asli dokter Indra yang terdiri dari 10 orang itu mengaku sangat prihatin dengan banyaknya pemberitaan yang menyudutkan si dokter. Sebab, bagi mereka, dokter Indra telah banyak memberikan penanganan yang sangat memuaskan kepada anak-anak mereka.

"Dokter ini orang baik. Kami masih percaya kepada beliau sebagai dokter spesialis anak. Orangtua pasien ini ketika mau berobat tapi beliau tidak ada, kan di Bareskrim. Kami minta perlindungan anak-anak kami karena penanganannya hanya beliau yang mengerti historinya," terang dia.

Faisal mengatakan, untuk saat ini sudah ada 72 orangtua pasien asli dokter Indra yang turut berharap penangguhan hukum untuk tersangka. Dia pun membawa berkas testimoni dari seluruh orangtua yang disusun menjadi satu bundel, lengkap dengan tanda tangan untuk diserahkan ke Kantor KPAI.

"Kami kasih berkas ke Ibu Agnes perwakilan dari KPAI. Nanti akan dipertimbangkan komisioner. Kami terbuka kalau dari KPAI menghubungi kami setelah ini. Mungkin ke Ikatan Dokter Indonesia dan Komnas HAM setelah ini," ujar Faisal.

Dia bersama orangtua lainnya mengaku sudah mencoba menyalurkan suara hati mereka melalui Bareskrim Mabes Polri. Hanya saja upaya mereka itu tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

"Kami sudah coba tapi ditolak. Mereka bilang ini proses hukum. Sudah coba ke Bareskrim sudah lama," kata pria yang kedua anaknya merupakan pasien dari dokter Indra itu.

Hormati Proses Hukum

Meski bernada dukungan terhadap tersangka vaksin palsu itu, Faisal bersama orangtua lainnya tetap menghormati proses hukum yang kini sedang berjalan. "Kami enggak melihat bukti yang benar di-share ke publik. Benar enggak dokter ini, terus vaksinnya mana. Tapi kami hormati hukum walaupun kami masih janggal. Kami sudah belasan tahun sama puluhan tahun dan itu nggak apa-apa," tukas dia.

"Kita ya semoga bisa ditangguhkan penahanannya dan bisa berobat lagi ke beliau jika anak kami sakit. Bukan kita enggak percaya dengan dokter lain, tapi mohon maaf tidak sama penanganannya. Anak-anak kami juga udah punya ikatan lah sama itu dokter. Jadi sugestinya itu mereka yang tadinya panas demam pas ketemu dokter Indra langsung turun," lanjut dia.

Bahkan, ke-72 orangtua pasien asli dokter Indra itu telah menyatakan siap jika nantinya diminta menjadi saksi dari kasus yang menimpa dokter kepercayaannya itu.

"Kita siap jadi saksi. Kita siap jadi penjamin kalo dokter Indra ditangguhkan penahanannya," Faisal memungkas.

Indra adalah dokter spesialis anak yang berpraktik di RS Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Rumah sakit ini terdeteksi menggunakan vaksin palsu yang sudah disuntikan ke beberapa pasiennya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya