Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendatangi Kampus Trisakti di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Kedatangan Nasir tak lain untuk menengahi konflik dan menghadiri proses mediasi dengan Rektorat Universitas Trisakti dan Yayasan Trisakti.
"Diharapkan kasus ini cepat selesai, semua masalah yang ada di Trisakti. Sehingga kita ingin Universitas Trisakti segera menjadi universitas yang sehat dan pembelajaran kembali normal," jelas Menteri Nasir di Universitas Trisakti Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Menurut dia, yang terpenting adalah perguruan tinggi swasta harus diselenggarakan oleh badan penyelenggara, yang bisa berbentuk perkumpulan atau yayasan.
Advertisement
"Ini yang harus kita telusuri. Yayasan inilah yang harus kita telusuri sejak awal, supaya masalah ini cepat selesai. Jadi jangan sampai carut-marut seperti ini. Sejak 2002 loh masalah ini sampai sekarang, sudah berapa menteri yang terlibat?" tambah Nasir.
Sementara menurut Presiden Mahasiswa Usakti Abdul Kader, hasil mediasi adalah ingin segera mengadakan forum yang akan diselenggarakan minggu depan.
"Kami ingin segera mengadakan forum dengan rektorat, yayasan, Dikti, Kemenkumham, Komnas HAM, Komisi X dan mahasiswa," jelas Abdul.
Dia menambahkan, pihaknya bersama mahasiswa akan menutup gedung Rektorat Usakti hingga kasus ini selesai. "Kelar kasus, baru gedung rektorat kami buka. Kami berharap agar Trisakti kembali normal," tambah Abdul.
Lahan dan aset Universitas Trisakti hingga kini memang masih menjadi sengketa. Pihak Yayasan Trisakti dan pengelola Universitas Trisakti sama-sama mengklaim sebagai pemilik lahan.
Kamis pagi, keributan bermula saat puluhan orang memasuki Kampus Trisakti. Mereka mengeluarkan petugas keamanan kampus dan menutup semua pagar serta akses masuk kampus.
Usai ditutup, mahasiswa yang ingin kuliah berkumpul di luar dan berorasi. Sekitar pukul 06.00 WIB, Kapolres Jakarta Barat sampai di lokasi, menyusul Kapolda Metro Jaya pada pukul 07.00 WIB. (Linus Sandi Satya)